Media sosial seakan menjadi salah satu curiculum vitae (CV). Setiap orang bebas melakukan personal branding dan memperlihatkan kepribadiannya kepada para follower.
“Personal branding itu tampilan positif saja, supaya memberikan inspirasi follower kita. Kalau tidak sesuai dengan dirinya pun sah saja. Tapi pastinya capek,” kata Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Dadpreneur, Indra Brasco saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (22/9/2022).
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Baca Juga: Hati-hati, Kekerasan Seksual Bisa Menyerang di Media Sosial
Hal terpenting dalam personal branding adalah kejujuran. Menurut Indra, setiap individu harus menunjukkan value-nya tanpa mengada-ngada. Sebab, menjadi orang lain atau karakter lain tidak dapat bertahan lama.
Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri menambahkan, setiap individu memiliki multipersepsi terhadap diri orang lain. Sehingga personal branding perlu dilakukan.
“Kita semua punya alterego masing-masing. Terkadang kita ingin dilihat berbeda dengan apa yang kita tunjukan ke orang-orang terdekat. Bukan suatu kewajiban juga untuk kita menampilkan apa yang sebenar-benarnya di media sosial. itu adalah hak setiap orang. Yang salah adalah ketika kita mereplikasi orang lain,” kata Ismita.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: