Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngaku Sempat Gugup, Zulkifli Hasan Kini Klaim Keberhasilan Sebagai Mendag

Ngaku Sempat Gugup, Zulkifli Hasan Kini Klaim Keberhasilan Sebagai Mendag Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah menjabat menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dihadapkan sejumlah persoalan salah satunya harga minyak goreng.

Mengenai hal ini Zulkifli Hasan mengklaim bahwa dalam waktu 100 hari kerjanya sebagai Mendag telah berhasil menstabilkan harga komoditas pokok, mulai dari minyak goreng kemasan sederhana dan curah, daging ayam ras, daging sapi, cabai, bawang merah bawang putih, hingga gula pasir.

Dalam acara Kinerja 100 Hari Kerja Menteri Perdagangan, ia mengatakan bahwa harga minyak goreng saat pertama dirinya menjabat sebagai Mendag itu tidak terkendali.

“Stabilisasi harga dan bahan pokok waktu Saya hari pertama jadi Mendag itu minyak goreng tidak terkendali. Presiden memerintahkan dalam dua bulan harus Rp14.000,” katanya pada Minggu (25/9/2022).

Baca Juga: Mas Anies Baswedan Mohon Buka Kuping Lebar-lebar! Sebut Jokowi, NasDem Nggak Bakal Main-main: Jika Tidak Melanjutkan, Saya Pastikan...

Saat hari pertama menjabat sebagai Menteri Perdagangan, ia sempat gugup karena harga minyak goreng melambung tinggi. Sementara itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan supaya harga minyak bisa turun ke Rp14.000 per liter dalam rentang waktu dua bulan.

Ia akhirnya menemukan biang kerok harga minyak goreng tinggi pada saat hari keduanya menjabat sebagai Mendag. Oleh karena itu, ia bertekad menurunkan harga minyak dalam waktu dua minggu untuk Jawa Bali sementara pada minggu ketiga untuk Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Hingga pada akhirnya harga rata-rata nasional minyak goreng curah berada pada level Rp13.800 per liter. Angka itu di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) pada 21 September 2022 atau turun 15,24 persen dibandingkan 15 Juni 2022 yang sebesar harga Rp16.400 per liter.

“Sekarang rata-rata Rp13.800. Papua dan Maluku sudah Rp14.000 tapi di perkotaan kalau yang di gunung beda lagi karena mengangkutnya pakai pesawat,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: