UI design atau user interface design adalah desain antarmuka pengguna untuk mesin dan perangkat lunak dengan fokus pada memaksimalkan dan efisiensi penggunaan pengguna. UI design tak hanya harus pada ponsel atau software, tetapi juga bisa pada peralatan rumah tangga, perangkat seluler, dan perangkat elektronik lainnya.
Dalam desain komputer atau perangkat lunak, UI design berfokus pada arsitektur informasi. Ini adalah proses membangun antarmuka yang dengan jelas mengomunikasikan kepada pengguna apa yang penting. UI design mengacu pada antarmuka pengguna grafis dan bentuk lain dari desain antarmuka.
Baca Juga: Apa Itu Quality Assurance?
UI merupakan aspek integral dari pengalaman pengguna (UX) yang terdiri dari dua bagian utama: desain visual yang menyampaikan tampilan dan nuansa produk; dan desain interaksi yang merupakan organisasi elemen yang fungsional dan logis. Tujuan dari desain antarmuka pengguna adalah untuk membuat antarmuka pengguna yang memudahkan, efisien, dan menyenangkan bagi pengguna untuk berinteraksi dengan suatu produk.
UI designer biasanya adalah desainer grafis yang peduli dengan estetika. Mereka akan memastikan antarmuka aplikasi menarik, merangsang secara visual, dan bertema dengan tepat agar sesuai dengan tujuan dan/atau kepribadian aplikasi. Dan mereka perlu memastikan setiap elemen visual terasa menyatu, baik secara estetika maupun tujuan.
Desain UI yang baik sangat penting untuk kesuksesan produk. Tanpa itu, pengguna mungkin menemukan produk tidak dapat digunakan. Sebagian besar desainer mengikuti serangkaian prinsip desain interface pengguna untuk memandu desain mereka dan memastikan produk mereka berhasil.
Elemen terpenting dari desain UI adalah:
- Tempatkan pengguna untuk mengontrol antarmuka
- Buat nyaman berinteraksi dengan suatu produk
- Kurangi beban kognitif
- Jadikan antarmuka pengguna konsisten
Ada berbagai jenis desain UI, tetapi tiga yang paling populer adalah graphical user interface (GUI), voice user interface (VUI), dan menu-driven.
1. Graphical User Interface (GUI)
Dalam GUI, pengguna berinteraksi dengan informasi dengan memanipulasi objek visual pada layar digital menggunakan perangkat atau sentuhan. Elemen antarmuka pengguna grafis yang dirancang dengan baik harus dirancang untuk mendukung kemampuan belajar dan kemampuan menemukan yang baik. Saat pengguna melihat elemen visual dan pola interaksi yang familier, mereka dapat memahami cara berinteraksi dengan UI hanya dengan melihatnya. Penting juga untuk memastikan bahwa elemen dalam GUI seragam–UI harus konsisten untuk menciptakan rasa kontrol dan keandalan.
2. Voice User Interface (VUI)
Sementara itu, voice user interface (VUI) dengan cepat mendapatkan daya tarik. Meningkatnya jumlah asisten berkemampuan suara yang dijual di seluruh dunia membuktikan bahwa pengguna menganggap perangkat semacam itu memiliki nilai. Antarmuka pengguna suara memerlukan pendekatan desain yang berbeda. Desainer perlu membuat UI percakapan yang efisien di mana kata dan sintaks memainkan peran penting. Untuk menciptakan lebih banyak interaksi manusia, desainer perlu berinvestasi dalam mempelajari psikologi manusia dan lebih fokus memvalidasi keputusan desain mereka menggunakan prototipe berbasis suara.
3. Menu-driven Interface
Jenis UI utama lainnya termasuk antarmuka menu-driven atau berbasis menu, ini memberikan pengguna berbagai perintah dalam menu atau formulir daftar melalui drop atau pull-down, layar penuh, dan pop-up.
Desain antarmuka terlibat dalam berbagai proyek, mulai dari sistem komputer, mobil, hingga pesawat komersial; semua proyek ini melibatkan banyak interaksi dasar manusia yang sama namun juga membutuhkan beberapa keterampilan dan pengetahuan yang unik. Akibatnya, desainer cenderung berspesialisasi dalam jenis proyek tertentu dan memiliki keterampilan yang berpusat pada keahlian mereka, apakah itu desain perangkat lunak, riset pengguna, desain web, atau desain industri.
Desain antarmuka pengguna yang baik memfasilitasi penyelesaian tugas yang ada tanpa menarik perhatian yang tidak perlu pada dirinya sendiri. Desain grafis dan tipografi digunakan untuk mendukung kegunaannya, mempengaruhi bagaimana pengguna melakukan interaksi tertentu dan meningkatkan daya tarik estetika desain; estetika desain dapat meningkatkan atau mengurangi kemampuan pengguna untuk menggunakan fungsi antarmuka.
Proses desain harus menyeimbangkan fungsionalitas teknis dan elemen visual (misalnya, model mental) untuk menciptakan sistem yang tidak hanya operasional tetapi juga dapat digunakan dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pengguna.
Seorang UI designer yang baik akan membuat antarmuka tetap sederhana yakni menghindari elemen yang tidak perlu dan jelas dalam bahasa yang mereka gunakan pada label dan pesan.
Dengan menggunakan elemen umum pada UI, pengguna akan merasa lebih nyaman dan dapat menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat. Penting juga untuk membuat pola dalam bahasa, tata letak, dan desain di seluruh situs untuk membantu memfasilitasi efisiensi.
Kemudian, dalam tata letak halaman, pertimbangkan hubungan spasial antara item pada halaman dan struktur halaman berdasarkan kepentingan. Penempatan item yang cermat dapat membantu menarik perhatian pada bagian informasi yang paling penting dan dapat membantu pemindaian dan keterbacaan.
Seorang UI designer juga harus strategis menggunakan warna dan tekstur dengan mengalihkan perhatian dari item menggunakan warna, cahaya, kontras, dan tekstur.
Tak lupa menggunakan tipografi untuk membuat hierarki dan kejelasan. Pertimbangkan dengan cermat jenis huruf yang digunakan, ukuran font, dan susunan teks yang berbeda untuk membantu meningkatkan kemampuan pindai, keterbacaan, dan keterbacaan.
Jangan lupa untuk selalu beri tahu pengguna tentang lokasi, tindakan, perubahan status, atau kesalahan jika terjadi sesuatu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: