Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Giorgia Meloni, Girlboss Mussolini bakal Menjadi Perdana Menteri Italia Berikutnya

Giorgia Meloni, Girlboss Mussolini bakal Menjadi Perdana Menteri Italia Berikutnya Kredit Foto: Reuters/Guglielmo Mangiapane
Warta Ekonomi, Roma, Italia -

Giorgia Meloni tampaknya akan menjadi perdana menteri wanita pertama Italia di kepala pemerintahan paling sayap kanan sejak Perang Dunia II setelah memimpin aliansi konservatif untuk menang dalam pemilihan Minggu (25/9/2022).

Hasil yang mendekati akhir menunjukkan blok kanan memiliki mayoritas yang kuat di kedua majelis parlemen, berpotensi memberikan Italia kesempatan langka stabilitas politik setelah bertahun-tahun pergolakan dan koalisi rapuh.

Baca Juga: Pertama Sejak Era Fasis Benito Mussolini, Sosok dari Sayap Kanan Selangkah Lagi bakal Pimpin Italia

"Giorgia Meloni telah menang", harian terbesar Italia, Corriere della Sera, memercik di halaman depannya, sementara Il Tempo yang berhaluan kanan memuat "Ini giliran Giorgia".

Meloni dan sekutunya menghadapi daftar tantangan yang menakutkan, termasuk melonjaknya harga energi, perang di Ukraina dan perlambatan baru di ekonomi terbesar ketiga zona euro itu.

"Kita harus ingat bahwa kita tidak berada di titik akhir, kita berada di titik awal. Mulai besok kita harus membuktikan nilai kita," kata Meloni yang berusia 45 tahun kepada para pendukung partai nasionalis Brothers of Italy-nya, Senin (26/9/2022) pagi.

Meloni mengecilkan akar pasca-fasis partainya dan menggambarkannya sebagai kelompok arus utama seperti Konservatif Inggris. Dia telah berjanji untuk mendukung kebijakan Barat tentang Ukraina dan tidak mengambil risiko dengan keuangan Italia yang rapuh.

Ibu kota Eropa dan pasar keuangan akan dengan hati-hati meneliti langkah awal dia, mengingat masa lalunya yang skeptis dan posisi ambivalen sekutunya di Rusia.

Dalam pidato kemenangannya, Meloni memberikan nada damai.

"Jika kita dipanggil untuk memerintah negara ini, kita akan melakukannya untuk semua orang Italia, dengan tujuan menyatukan rakyat dan fokus pada apa yang menyatukan kita daripada apa yang memisahkan kita," katanya.

"Ini adalah waktu untuk bertanggung jawab," imbuhnya.

Dengan hasil yang dihitung di lebih dari 90% tempat pemungutan suara, Brothers of Italy memimpin dengan lebih dari 26%, naik dari hanya 4% dalam pemilihan nasional terakhir pada tahun 2018, karena para pemilih memilih sosok yang sebagian besar belum dicoba untuk memilah-milah banyak  masalah negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: