Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertama Sejak Era Fasis Benito Mussolini, Sosok dari Sayap Kanan Selangkah Lagi bakal Pimpin Italia

Pertama Sejak Era Fasis Benito Mussolini, Sosok dari Sayap Kanan Selangkah Lagi bakal Pimpin Italia Kredit Foto: Unsplash/Michele Bitteto
Warta Ekonomi, Roma, Italia -

Italia akan dipimpin oleh pemerintah paling sayap kanan sejak era fasis Benito Mussolini, menurut jajak pendapat awal.

Sebuah aliansi partai sayap kanan, yang dipimpin oleh partai Brothers of Italy pimpinan Giorgia Meloni berada di jalur untuk memenangkan antara 41 dan 45% suara dalam pemilihan umum Minggu, menurut data dari Rai dari jajak pendapat Piepoli.

Baca Juga: Di Saat Eropa Cemas, Italia Ketar-ketir Bahas Potensi Penjatahan Gas karena...

Merayakan hasil awal pada Minggu (25/9/2022) malam, Salvini mengatakan di Twitter, "Kanan tengah dalam keuntungan yang jelas baik di DPR maupun di Senat! Ini akan menjadi malam yang panjang, tetapi sekarang saya ingin mengucapkan TERIMA KASIH."

Partai Brothers of Italy, yang berasal dari fasisme pascaperang dan ultra-konservatif, tampaknya akan memenangkan antara 22 dan 26% suara, dengan mitra koalisi Liga, yang dipimpin oleh Matteo Salvini, mengambil antara 8,5 dan 12,5% dan Forza Italia dari Silvio Berlusconi mencetak antara 6 dan 8% dari pemungutan suara.

Sebagai pemimpin koalisi sayap kanan, Meloni kini akan menjadi perdana menteri wanita pertama Italia. Hasil akhir diharapkan Senin (26/9/2022) pagi.

Partai Meloni telah mengalami peningkatan popularitas yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, setelah memenangkan hanya 4,5% suara dalam pemilihan terakhir, pada tahun 2018.

Popularitas mereka menggarisbawahi penolakan lama Italia terhadap politik arus utama, terlihat baru-baru ini dengan dukungan negara itu dari partai-partai anti-kemapanan seperti Gerakan Bintang Lima dan Liga Salvini.

Meloni, seorang ibu berusia 45 tahun dari Roma yang telah berkampanye di bawah slogan "Tuhan, negara, dan keluarga," memimpin sebuah partai yang agendanya berakar pada Euroskeptisisme, kebijakan anti-imigrasi, dan yang juga mengusulkan pembatasan LGBTQ dan hak aborsi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: