Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Ada Ancaman Nyata, Sri Mulyani Tetap Waspada Walau Kegiatan Ekonomi Indonesia Baik

Masih Ada Ancaman Nyata, Sri Mulyani Tetap Waspada Walau Kegiatan Ekonomi Indonesia Baik Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Kemudian, dari sisi penjualan ritel Indonesia juga tercatat cukup kuat pertumbuhannya di angka di 5,4%, indeks PMI ekspansif di angka 51,7, pertumbuhan konsumsi listrik mencapai 24,1%, pertumbuhan pada sektor industri sebesar 11,2%, serta pertumbuhan pada kapasitas produksi manufaktur dan pertambangan, juga Mandiri Spending Indeks yang menunjukkan level optimis.

Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi oleh berbagai lembaga internasional berada pada level antara 5,1% hingga 5,4% untuk tahun 2022.

Baca Juga: Jika Tidak Jadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Ngaku Ingin Jadi Chef

“IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini 5,3,  Bank Dunia di 5,1,  ADB 5,4, dan Bloomberg konsensus forecast di 5,2. Untuk tahun depan masih relatif stabil. IMF memprediksikan perekonomian Indonesia di 5,2, Bank Dunia di 5,3, ADB masih di 5,0, dan Bloomberg forecast konsensus di 5,0. Ini menggambarkan bahwa confidence dan juga kinerja dari perekonomian Indonesia dianggap cukup resilience terhadap kemungkinan terjadinya perlemahan ekonomi global. Ini tentu sesuatu yang positif tapi perlu kita jaga,” ungkapnya.

Capaian itu tentunya tidak lepas dari kinerja positif Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagai pondasi utama dalam mengantisipasi ketidakpastian perekonomian global, serta dampak inflasi.

Baca Juga: Sri Mulyani Memohon kepada DPR untuk Segera Restui PMN Garuda Senilai Rp7,5 Triliun

“Kondiisi inilah yang terus akan kita monitor dan tentu kita kelola untuk tidak berimbas terlalu besar pada perekonomian dalam negeri dan juga pada kinerja dari APBN kita. APBN terus akan bekerja sangat keras untuk melindungi masyarakat dan perekonomian, serta melindungi APBN sendiri dari guncangan guncangan yang terjadi akibat gejolak yang terjadi di pasar keuangan Global, pasar komoditi, maupun geopolitik,” pungkas Sri Mulyani.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: