Cegah Diri Termakan Hoax, Begini Cara Periksa Fakta dan Informasi di Internet
Sebagai pilar dalam indeks informasi dan literasi data, masyarakat Indonesia dipandang perlu dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data serta informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital yang dimilikinya.
"Sementara dalam kurva adopsi teknologi, di Indonesia hanya 2,5 persen yang menjadi inovator, orang seperti Nadiem Makariem yang menciptakan platform untuk transportasi," Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Jumat (23/9/2022).
Baca Juga: Adaptasi Akan Dunia Digital, Mulailah Efektifkan Penggunaan Perangkat Lunak Demi Efektivitas Kerja
Kemudian 13,5 persen pemula yang sedang beradaptasi, dilanjutkan 34 persen mereka yang sudah cukup mengenal teknologi. Namun masih ada sisa pengguna lain yang masih lamban dalam mengadopsi teknologi sebab merupakan generasi lama.
Fakta tersebut memengaruhi bagaimana pengguna media digital di Indonesia tidak merata dalam menerima teknologi. Masih ada segelintir orang yang bisa dikelabui informasi maupun rentan terhadap penipuan. Salah satunya melalui media sosial yang di dalamnya ada begitu banyak informasi yang masuk.
Saat menerima informasi pengguna harus memahami bahwa tidak semua yang ada di internet benar. Harus ada kecakapan digital menganalisa informasi yang beredar yaitu dengan cek fakta. Untuk mengecek kebenaran informasi, pertama bisa dilihat dari sifat manipulatif ketidaksingkronan antara foto dan caption berita.
Selanjutnya berita juga tidak sesuai konteks, untuk berita palsu juga memiliki ciri-ciri isinya yang mendeskreditkan pihak tertentu. Isinya bisa jadi parodi atau sindiran untuk pihak tertentu, konten juga menyesatkan, berupa propaganda yang melebih-lebihkan dan cenderung mengangkat atau menjatuhkan seseorang, terakhir tidak sesuai data dan fakta.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) seorang Presenter, Indy Barents. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar