Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Adaptasi Akan Dunia Digital, Mulailah Efektifkan Penggunaan Perangkat Lunak Demi Efektivitas Kerja

Adaptasi Akan Dunia Digital, Mulailah Efektifkan Penggunaan Perangkat Lunak Demi Efektivitas Kerja Kredit Foto: Unsplash/Valeriy Khan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 73,7 persen penduduk Indonesia hari ini sudah bermedia digital. Sehingga sangat wajar kalau kehidupan kita berhimpit antara dunia nyata dan maya, hal paling nyata dari keadaan tersebut dapat dilihat saat ada isu hangat di dunia nyata bisa menjadi berita viral di media sosial. 

"Namun kondisi kurva adaptasi teknologi di Indonesia tidaklah sama. Ada yang sangat cakap, gadgetholic, dan aware dengan teknologi yang terbaru. Tapi ada yang memakai gadget asal foto dan rekam, serta curhat di media sosial untuk sesuatu yang nggak perlu," ungkap Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Kejamnya Jejak Digital, Berpikir Kritis Sebelum Posting di Media Sosial

Dengan itu, masyarakat Indonesia haruslah cakap digital, mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras maupun lunak, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, media sosial, serta aplikasi dompet digital, loka pasar dan transaksi digital. 

Memulai hal sederhana dari gadget yang digenggam setiap orang, Bayu mengatakan tak semua orang memanfaatkannya dengan baik. Ada yang membeli gagdet hingga Rp14 juta namun tidak membuatnya produktif untuk menghasilkan konten dan uang. Namun bisa jadi ada pemilik gadget harga Rp1 juta bisa memanfaatkannya untuk produktif karena dipakai sebagai sarana berbisnis meskipun ia pedagang di pasar. 

Selain itu, sama halnya dalam memilih perangkat lunak yang diunduh di ponsel pribadi, apakah efektif digunakan untuk lebih produktif. Namun bukan hanya tentang pemilihan software yang dipakai misalnya untuk mengetik dokumen pribadi mengunduh office 365, padahal software ini bisa digunakan untuk kolaborasi saat mengedit teks bersama-sama. Kemudian menggunakan Zoom hanya untuk meeting yang tidak terlalu penting. Serta memanfaatkan Google Jamboard sebagai papan gambar untuk kolaborasi pertemuan virtual. 

Masih banyak kecakapan digital dalam menggunakan perangkat lunak seperti lebih memilih untuk memakai Office 365 dibanding Google Work Space karena dari segi kebutuhan ternyata Office 365 terbilang sudah komplit. "Jadi cara berpikir kita harus kita geser dari kerja individual menjadi kerja kolaborasi," tambahnya. 

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi

Baca Juga: Gelar Literasi di Medan, Askrindo Syariah Bantu UMKM Go Digital

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama, Wakil Ketua RTIK Blitar, Subana, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) seorang Presenter, Indy Barents. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: