Menangi Berbagai Survei, Sabar Ya! Ganjar Pranowo Harus Keok Lawan Anies Baswedan 'Satu Lawan Satu'
Ganjar Pranowo diketahui punya elektabilitas tertinggi dibanding tokoh lainnya. Namun, dalam survei head to head, Gubernur Jawa Tengah tersebut harus mengakui keunggulan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Kemenangan Anies atas Ganjar dalam duel head to head mengacu pada hasil survei yang dilakukan lembaga Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 8-13 Agustus 2022. Respondennya berusia 17 sampai 39 tahun yang diasumsikan sebagai pemilih muda.
Penarikan sampel dalam survei CSIS ini menggunakan multistage random sampling terhadap 1.200 responden di 34 provinsi. Margin of error sebanyak +/-2,84 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, menjelaskan kenapa Anies bisa mengalahkan Ganjar. Fenomena ini mengundang pertanyaan karena dalam banyak simulasi survei, Anies kalah jauh dengan Ganjar.
"Karena ada perpindahan dukungan pemilih dari calon-calon sebelumnya, kalau dari ini dari pemilihnya Pak Prabowo, pemilihnya Mas Sandi (Sandiaga Uno). dan Pak Ridwan (Ridwan Kamil) segala macam," kata Arya dalam rilis survei bertajuk Pemilih Muda dan Pemilu 2024: Dinamika dan Preferensi Sosial Politik Pascapandemi, kemarin.
Dalam survei itu, kemenangan Anies dalam duel dengan Ganjar sebesar 3,9 persen. Meskipun tipis, Arya menilai temuan ini perlu diwaspdai oleh pendukung Ganjar. Apalagi, jika skenario dua pasang calon terealisasi dan memunculkan dua nama ini.
Jika itu terjadi, CSIS mencatat Anies membukukan elektabilitas 47,8 persen. Sementara, Ganjar mengantongi suara 43,9 persen. Sisanya, 0,8 persen belum menentukan pilihan dan 7,6 persen lainnya tidak menjawab atau rahasia.
Tak hanya dengan Ganjar, Anies juga unggul ketika head to head dengan Prabowo. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode pertama Jokowi ini meraup 48,6 persen suara. Sementara, Menteri Pertahanan di periode kedua Jokowi ini memperoleh 42,8 persen suara. Sisanya 0,3 persen belum menentukan pilihan dan 8.3 persen lainnya tidak menjawab, tidak tahu dan rahasia.
Menariknya, tingkat dominasi Anies versus Prabowo lebih tinggi dibandingkan saat melawan Ganjar. Selisih antara keduanya mencapai 5,8 persen.
Selisih paling tipis adalah ketika simulasi head to head antara Ganjar versus Prabowo. Ganjar hanya unggul 2,2 persen dari Prabowo dengan elektabilitas masing-masing 47,2 persen berbanding 45 persen. Responden yang tidak menentukan pilihan 0,3 persen, sementara yang tidak menjawab, tidak tahu dan rahasia mencapai 7,5 persen.
Namun, dalam banyak simulasi lain, Ganjar juara. Misalnya dalam simulasi 3 nama. Kader Banteng ini mengantongi elektabilitas 33,3 persen. Pesaingnya di urutan kedua, yakni Anies Baswedan 27,5 persen. Di urutan buncit yakni Prabowo membukukan 25,7 persen. Sisanya, 7,9 persen memilih lainnya, 0,8 persen tidak menentukan pilihan dan 4,9 persen tidak menjawab atau rahasia.
Baca Juga: Awal Mula Anies Baswedan Rencanakan Saringan Sampah: Kaget Lihat Gunungan Sampah Pascagantikan Ahok
Ganjar lagi-lagi unggul di simulasi 7 dan 14 nama. Masing-masing ia membukukan 26,9 persen dan 25,9 persen suara. Di dua simulasi ini, Prabowo menyegel posisi kedua dengan torehan 20,1 persen dan 19,2 persen suara.
Sementara Anies kegocek ke urutan 3 di dua simulasi tersebut. Di simulai 7 nama, Anies membukukan elektabilitas 19,9 persen, di simulasi 14 nama 18,1 persen.
Apa tanggapan relawan ketiga ditanya jagoannya keok saat duel dengan Anies?
Ketua Ganjar Pranowo (GP) Mania, Immanuel Ebenezer menilai temuan survei CSIS ini jadi pelecut bagi para relawan untuk bekerja lebih keras lagi. Namun, Noel-sapaanya tetap yakin jagoannya itu bakal menang siapun yang akan jadi lawannya di Pilpres 2024.
"Faktanya hampir semua survei mas Ganjar unggul, tapi enggak apa-apa itu jadi pelecut juga buat kami, buat semakin termotivasi," kata Noel saat dihubungi semalam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: