Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh... Ganjar Pranowo Panen Kritik dan 'Koreksian' dari Warganet Gegara Senggol Kebijakan di DKI Jakarta Terkait Bantuan untuk Guru Agama

Duh... Ganjar Pranowo Panen Kritik dan 'Koreksian' dari Warganet Gegara Senggol Kebijakan di DKI Jakarta Terkait Bantuan untuk Guru Agama Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disorot tajam oleh waganet dengan ulah terbarunya.

Potongan video Ganjar Pranowo terkait bantuan untuk guru agama di Jawa Tengah dan mempertanyakan bantuan serupa yang dianggarkan Pemprov DKI Jakarta viral di media sosial. Terutama twitter. Politisi PDIP itu langsung jadi bulan-bulanan dan dikuliti netizen. Ganjar disebut kurang update dengan program dan intervensi Pemprov DKI terhadap kesejahteraan guru agama. 

Potongan video itu berisi jawaban Ganjar terhadap sebuah pertanyaan padanya. 

"DKI Jakarta mempunyai program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) yang diterima oleh seluruh agama. Nah bagaimanakah penerapan contoh BOTI ini di Provinsi Jawa Tengah?" tanya seseorang dalam rekaman suara. 

Menanggapi pertanyaan itu, Ganjar menjawab tegas. 

Baca Juga: Masa Jabatan Hampir Beres, Mas Anies Baswedan 'Nyambi' Jadi Supir Angkot Nganterin Emak-emak Belanja ke Pasar: Pak Anies Ya?

"Apakah saya mau ikut DKI (beri bantuan BOTI), saya jawab dengan tegas tidak. Kalau DKI dapat seperti itu (memberikan bantuan BOTI) apakah Jawa Tengah akan melakukan, maaf Pak Hano, tidak. Kenapa tidak? Saya tidak mau bantuan itu politis," kata Ganjar pada awal video dikutip Selasa (27/9/2022). 

Politisi PDIP yang belakangan namanya disebut-sebut sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 itu, mengaku bahwa ia sudah mendapat pertanyaan serupa dari para pendeta yang mendatanginya. Bahkan, dia mengakui bahwa para pendeta menyampaikan kekhawatiran bahwa suara pemilih Ganjar akan bermutasi menjadi pemilih Anies. 

"Saya tidak mengatakan DKI Politis. Tapi saya udah didatangi pendeta-pendeta dan (bertanya) Pak Ganjar buat (program serupa). Silahkan pindahkan suara ke orang lain. Saya ikhlas lillahi ta'ala. Kalau hanya urusannya piti (uang). Ini ideologis Bung, saya bilang gitu. Ideologis tidak bisa dinilai dengan uang," ungkapnya. 

Ganjar lalu menyampaikan kebijakannya untuk guru agama di Jawa Tengah. Ganjar mengatakan, sejak periode kedua, ia menganggarkan bantuan untuk guru-guru agama se Jawa Tengah setiap tahunnya. Bantuan itu ditujukan kepada guru agama dan untuk rumah ibadah yang sudah bergulir sejak awal pemerintahannya di periode pertama menjabat Gubernur.

Maka kalau Pak Hano ngambil (contoh) kayak yang di Jakarta mohon maaf karena contohnya tadi konkret, saya tanya apakah pengajar agama di Jakarta juga mendapatkan bantuan dari pemerintahnya yang cukup kaya raya itu, mohon maaf saya sampaikan," ujar Ganjar. 

Potongan video itu lalu direspons netizen. Terutama akun-akun yang terafiliasi dengan relawan Anies Baswedan. Misalnya akun @Naollivia. Ia mengoreksi pernyataan Ganjar itu. 

Baca Juga: Heboh Kabar Peserta Deklarasi Ganjar Pranowo Presiden di Bone Kecewa Isi Amplop Tak Sesuai Kesepakatan, Refly Harun: Haduh…

"Pak Ganjar ini kayaknya kurang update info, guru agama di DKI mendapat insentif dari Pemprov DKI. Bukan hanya itu, tapi takmir masjid, guru ngaji, guru sekolah minggu juga mendapat insentif, jadi ini bukan masalah politis pak, kalo alasan propinsi anda kurang kaya, itu baru masuk akal," cuitnya di kolom komentar seraya mengunggah potongan video Ganjar itu. 

Sementara itu, akun @deburombak menyindir Ganjar yang berencana mencalonkan diri sebagai Presiden. 

"Pak Ganjar daripada mimpi jadi RI 1 mending energinya digunakan buat ngubah citra Jawa Tengah agar keluar dari label provinsi paling miskin di Pulau Jawa. Isin to pak. Isin karo rakyatmu. Ng daerah dewe wis gagal, kok arep munggah karir dadi presiden. Yo ambyar," tulis akun itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: