Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

84% Warung di Indonesia Sudah Terapkan Aplikasi Digital

84% Warung di Indonesia Sudah Terapkan Aplikasi Digital Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Flourish Ventures, sebuah perusahaan modal ventura global merilis sebuah studi baru yang menegaskan pentingnya toko kelontong di Indonesia yang dikenal sebagai warung  sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Laporan berjudul Digitizing the Corner Shop mensurvei pemilik toko dan pelanggan warung di seluruh India, Mesir, Brasil, dan Indonesia.

“Penelitian ini bertujuan ini untuk lebih memahami warung-warung di seluruh dunia dan berbagi pembelajaran tentang bagaimana perusahaan digital dapat melayani kebutuhan mereka,”Kata Penasihat Investasi Global di Flourish Ventures, Smita Aggarwal.

Di Indonesia, Flourish mensurvei lebih dari 200 warung dan pelanggan mereka guna menilai potensi teknologi digital untuk membuka peluang efisiensi dan keuangan yang lebih besar bagi warung di lingkungan kita ini.

Survei menemukan 98% konsumen berniat untuk terus berbelanja dalam jumlah yang sama banyak atau lebih di warung-warung lokal sekitar mereka di masa depan. Pada saat yang sama, 84% pemilik warung mengatakan mereka sudah menggunakan aplikasi digital untuk membantu menjalankan bisnis mereka saat ini.

Adapun 3,5 juta warung di Indonesia mewakili 70% dari penjualan di pasar grosir yang bernilai US$257 miliar, meskipun ada persaingan dari pengecer besar.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa warung merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di Indonesia dan akan tetap penting bagi perekonomian lokal dan nasional.

“Pandemi telah mendorong penggunaan teknologi digital oleh pelanggan. Meskipun demikian, toko-toko kecil di berbagai tempat di Indonesia  atau warung  terus menjadi kontributor yang signifikan bagi perekonomian dan mendapat kepercayaan pelanggan,” kata

Penelitian Flourish juga menemukan bahwa warung-warung di Indonesia berjuang untuk membiayai bisnis mereka dan menghadapi tantangan dalam membeli dan mengelola persediaan.

Aggarwal menambahkan warung-warung harus berjuang dengan inefisiensi rantai pasokan, akses terbatas ke modal kerja, serta perkiraan penjualan yang dapat membantu mereka tumbuh.

Menurut dia bila ingin berkembang di abad ke-21, pemilik warung harus fokus pada digitalisasi toko mereka. Digitalisasi akan membantu mereka dalam mengakses produk embedded finance.”

“Kami percaya, dari sudut pandang ekonomi, sangat penting bahwa warung tetap ada di jantung lingkungan setempat Indonesia, didukung piranti digital untuk meningkatkan pertumbuhan dan keuntungan mereka,"pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: