Akhirnya Polri Jawab Jujur Soal Konsorsium 303 dan Kerajaan Judi Online Pimpinan Ferdy Sambo: Sementara Hasilnya...
IPW mengacu pada fakta peristiwa dalam rentetan kronologis pascapembunuhan Brigadir J. IPW menyebutkan, setelah pembunuhan Brigadir J terjadi pada Jumat (8/7/2022), Ferdy Sambo memerintahkan kepada bawahannya, Brigadir Jenderal (Brigjen) HK untuk terbang ke Jambi, menemui Keluarga Brigadir J.
Brigjen HK melaksanakan perintah tersebut, dengan berangkat dari Jakarta menggunakan jet pribadi milik inisial RBT yang disebutkan IPW sebagai bos judi online yang bermarkas di kawasan Gunawarman, sekitar ring-1 Mabes Polri. Nama Brigjen HK, dan RBT tak ada dalam diagram Konsorsium 303 tersebut.
Baca Juga: Fakta Baru Terungkap! Private Jet yang Dipakai Hendra Kurniawan Hasil Lapak Konsorsium 303
Tetapi versi IPW, RBT punya hubungan erat dengan inisial YG yang namanya ada dalam diagram Konsorsium 303 itu sebagai bos judi wilayah Jakarta.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo pernah menegaskan, akan menindak anggota kepolisian yang terlibat dalam bisnis judi. Jenderal Sigit juga mengingatkan para anggota Polri tak coba-coba membekingi para bandar judi. Ia memerintah seluruh jajaran kepolisian, agar memberangus judi.
"Dari beberapa waktu lalu, saya sudah perintahkan, yang namanya perjudian. Saya ulangi, yang namanya perjudian. Apapun bentuknya. Apakah itu darat, apakah itu perjudian online. Semua itu harus ditindak," tegas Kapolri, Kamis (19/8/2022).
Terkait dengan Konsorsium 303, atau Kaisar Sambo, Pengacara Keluarga Sambo, Arman Haris, pun pernah membantah keterlibatan kliennya dalam bisnis judi online, atau pembekingan terhadap bandar judi.
"Informasi tersebut tidak benar," kata Arman, Agustus 2022 lalu.
Arman ketika itu, malah meminta wartawan untuk menanyakan kebenaran diagram Kaisar Sambo itu ke kepolisian, sebagai otoritas yang punya kewenangan melakukan penyidikan.
Arman Hanis, dalam melakukan pendampingan hukum terhadap Sambo sekarang ini menambahkan amunisi pada tim anggota pembelaan hukum dengan menggaet dua pengacara, mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yakni Febri Diansyah, dan Rasamala Aritonang. Akan tetapi, ketika ditanya mengenai hal tersebut, dua pengacara baru itu, pun tak memberikan respons.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas