Mardani PKS Blak-blakan Ungkap Partai Islam Tidak Miliki Sosok Ketokohan: Ini Tantangan!
Eksistensi partai politik berbasis nilai-nilai islam tak bisa dimungkiri di dunia perpolitikan Indonesia.
Mengenai perkembangan yang ada, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menilai ada sejumlah poin yang membuat dukungan terhadap partai-partai Islam cenderung terus menurun. Salah satu penyebabnya adalah mereka tak punya sosok yang ketokohannya dapat ditonjolkan.
"Karena itu pembangunan institusi partai, kaderisasi partai, karakter layanan partai, dan pendekatan merit sistem di partai menjadi sebuah keniscayaan. Tentu ini tantangan kalau kita melihat partai-partai di Indonesia banyak bergantung kepada tokoh," ujar Mardani dalam dalam diskusi yang digelar oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Kamis (29/9/2022).
Ia mencontohkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memiliki Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto di Partai Gerindra. Serta, Partai Demokrat yang memiliki Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Partai Islam memang selalu memiliki sirkulasi yang baik, tetapi efeknya memang penokohan dan ketokohan menjadi kurang. Karena itu dia double strategi untuk mengokohkan demokrasi, aktor politik dalam hal ini partai politik untuk melakukan penataan diri," ujar Mardani.
Kendati demikian, partai-partai Islam disebutnya akan terus mengawal demokrasi di Indonesia. Terutama PKS yang ingin mewujudkan apa yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"2024 akan menjadi satu milestone yang baik bagi kemajuan Indonesia karena tujuannya adalah mewujudkan empat hal, melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa, dan ikut serta dalam perdamaian dunia sebagai konteks tugas negara kita," ujar Mardani.
Ketua Umum ICMI, Arif Satria mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi tantangan jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Tantangan tersebut semakin bertambah dengan adanya ketidakpastian masa depan akibat pasca pandemi Covid-19 dan kondisi geopolitik dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: