Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cetak Wirausaha Baru, Pemerintah Masifkan Workshop Kewirausahaan di Kepulauan Bangka Belitung

Cetak Wirausaha Baru, Pemerintah Masifkan Workshop Kewirausahaan di Kepulauan Bangka Belitung Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto

Sementar itu, CEO Walan.id Tommy menceritakan pengalamannya dalam membangun perusahaan rintisan (startup) pertama di Kepulauan Bangka Belitung yang menyediakan jasa pemesanan makanan dan jasa kurir pengiriman barang lokal maupun antar kota di wilayah Kota Pangkal Pinang, Kabupatan Bangka (Sungaliat), dan Kabupaten Bangka Barat (Muntok). Usahanya menyasar khususnya pelaku usaha kuliner yang kesulitan mendapatkan jasa pengiriman yang murah. 

"Sudah ada 400 mitra yang tergabung di walan.id. Awalnya kita merekrut driver yang terkena PHK pada saat pandemi dan saat ini para driver sudah menjadi karyawan tetap dengan mendapatkan BPJS dan tunjangan lainnya," ujar Tomy.

Baca Juga: Swasta Menantikan Kebijakan Agresif Pemerintah untuk Net Zero Emission

Sedangkan CEO Tanahwari, Yang Finalia bercerita perusahaan rintisan miliknya bergerak di bidang fesyen dengan sentuhan lokal. Ia menuangkan sejarah dan budaya Kepulauan Bangka Belitung pada fesyen yang diproduksinya, selain juga selalu mengangkat cerita sejarah nasional Indonesia dalam rancangan karyanya

Produk yang dikeluarkan mulai dari penentuan tema, desain, hingga produksi betul-betul dikemas dengan sebaik-baiknya. Ia juga terlebih dulu melakukan riset agar dalam setiap desain aksesori fesyen memiliki makna dan cerita yang menggambarkan setiap detail misalnya saat membuat karya berlatar bangunan Pesanggrahan Menumbing sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat.

"Kami mengeluarkan 1 produk setiap seri produknya hanya terdiri dari 6 pieces, jadi limited edition," kata Yang Finalia.

Perwakilan Direktorat Advokasi Pemerintah Daerah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Deasy Rachamawati menambahkan, pihaknya selalu mendampingi seluruh peserta pelatihan UMKM untuk onboarding produk ke e-kataloga LKPP. Hal itu dilakukan untuk mendorong percepatan penayangan produk UMK pada Katalog Elektronik Sektoral dan Katalog Elektronik Lokal.

“Ini adalah momentum bagi pengusaha lokal untuk masuk. LKPP sudah membuka ruang seluas-luasnya bagi UMK untuk masuk ke dalam katalog elektronik," ujar Deasy.

Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin mengatakan jumlah pelaku UMKM di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 183 ribu. Saat ini, para pelaku UMKM tersebut mengalami berbagai masalah seperti logistik dan akses pendanaan.

Meskipun demikian, dia menegaskan pemerintah daerah selalu melakukan pembinan dan pendampingan secara masif dan berkelanjutan mulai dari perizinan dan legalitas usaha, inovasi proses produksi dan peningkatan kualitas produk, pengembangan SDM, dan entrepreneurship. Selain itu juga terkait akses pembiayaan dan manajemen usaha, memperluas kemitraan, pemasaran yang berbasis online dan offline, hingga pemanfaatan teknologi informasi dalam mengembangkan usahanya.

Ridwan juga mengapresiasi dukungan dari KemenKopUKM yang mengupayakan para pelaku UMKM melek digitalisasi seiring dengan penumbuhan wirausaha baru.

"Kita harus menjaga agar workshop ini sustain dan jangan sampai berhenti di tengah jalan. Selain itu kita juga melakukan sosialisasi Gerakan Bersama untuk Kewirausahaan Nasional hingga ke kampung-kampung agar masyarakat tergerak memulai usaha," ujar Ridwan.

Baca Juga: Pemerintah Naikkan Tarif Penyeberangan Kelas Ekonomi Sebesar 11%

Melalui kegiatan ini, dia berharap pelaku UMKM Kepulauan Bangka Belitung dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, sehingga usaha yang dijalankan dapat lebih berkembang, bisa naik kelas dan go global.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: