Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gaya Blusukan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Puan Maharani Dibandingkan, Paling Top Ternyata...

Gaya Blusukan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Puan Maharani Dibandingkan, Paling Top Ternyata... Kredit Foto: Twitter/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali menyoroti blusukan yang dilakukan oleh sejumlah tokoh politik negeri ini demi mendapatkan hati dan suara masyarakat.

Dirinya buka-bukaan membandingkan sejumlah tokoh, bahkan secara eksplisit mengatakan kekurangan serta kelebihan dari pola dan ekspresi yang digunakan sejumlah tokoh tersebut.

Baca Juga: Lupakan Usung Puan Maharani, Megawati Bisa Gandeng Anies Baswedan, Efeknya Gak Main-main!

Pertama, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dinilai memiliki gaya bicara yang stabil serta mempunyai kemampuan komunikasi politik paling mumpuni di antara tokoh-tokoh lainnya.

"Dia bisa konteks ke masyarakatnya dapat, pintarnya juga terlihat," ungkap Effendi Gazali dipetik Suara.com dari tayangan video AKIP di kanal YouTube tvOneNews.

Lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang dianggap Effendi semakin membaik dalam berkomunikasi, sehingga tak lagi kaku.

"Anies dulu agak kaku, memang terlihat sangat pintar mengolah kata dan dalam menyampaikannya juga sistematis," ungkap Effendi.

Namun, kini Anies dinilai sudah semakin dekat dengan rakyat sehingga gaya berbicaranya semakin enak didengar.

Gaya berbicara kedua tokoh itu disebut bisa menjadi catatan oleh tokoh lain, seperti Menteri Pertahanan sekaligus bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Baca Juga: Kalahkan Prabowo dan Ganjar Pranowo, Ada Pihak Tak Senang Sama Anies Baswedan: Awas Penjegalan!

"Nah ini menjadi catatan penting, baik blusukan maupun cara-cara berkomunikasi baik verbal maupun visualnya sekarang itu orang membutuhkan kontinuitas pembangunan, tapi cukup kritis," tuturnya.

"Saya setuju akan ada pergeseran pola komunikasi gaya blusukan, visual dibandingkan dengan era-era terdahulu," terang Effendi.

Effendi menyampaikan dua pemilu lalu yang terpilih hanyalah satu orang hingga menjabat selama 10 tahun.

Baca Juga: Megawati Harus Terima Kenyataan, Jangan Paksakan Diri Usung Puan Maharani: Dia Tak Bisa...

Dirinya mengaku mungkin ada kebosanan dan bisa menjadi pendorong bagi pemilih ke depannya untuk memilih gaya bicara presiden, terlebih dengan adanya pandemi covid-19.

Karenanya, ada catatan kritis dan lebih progresif itulah, Effendi sendiri khawatir gaya Ketua DPR sekaligus calon terkuat capres dari PDIP, Puan Maharani, akan dinilai mirip dengan Jokowi.

"Nah gaya ibu Puan ini juga saya khawatirkan ya, nanti dianggap persis sama dengan Pak Jokowi misalnya," terang Effendi.

Effendi juga membeberkan gaya komunikasi dan berbicara presiden-presiden sebelumnya.

Seperti Megawati yang dinilai memiliki gaya berbicaranya lebih mendekati ibu-ibu yang spontan sebagai ibu bangsa.

Adapula gaya bicara SBY sangat sistematis dengan mimik yang tampak pintar serta keren. Sementara itu, Jokowi berbicara lepas seperti rakyat biasa.

"Sekarang jangan-jangan menurut saya yang ingin dilihat dari masyarakat khususnya pemilih muda dan secara umum itu adalah mereka yang punya integritas, tampil meyakinkan. Jangan-jangan juga berbicaranya termasuk lebih sistematis dan terlihat pintar," ujarnya.

Sebagai informasi, CSIS mendata ada pergeseran kriteria pemimpin oleh para pemilih muda dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya.

Baca Juga: Belum Bertemu, Demokrat Terus Buka Pintu Buat PDIP, Masih Bingung Dimana Puan Maharani: AHY Sudah...

Pemilih muda lebih menyoroti calon pemimpin yang memiliki integritas, tidak korupsi dan tak lagi sebatas soal 'merakyat'.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: