Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder Investor Ray Dalio Beri Peringatan Tajam: Saham Bisa Anjlok Lagi Hingga 20%

Miliarder Investor Ray Dalio Beri Peringatan Tajam: Saham Bisa Anjlok Lagi Hingga 20% Ray Dalio adalah pendiri perusahaan investasi Bridgewater Associates, salah satu dana lindung nilai terbesar di dunia. | Kredit Foto: CNBC.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investor miliarder Amerika, Ray Dalio memperkirakan saham bisa turun sekitar 20% karena Federal Reserve AS menaikkan suku bunga secara agresif dalam upaya untuk mengekang inflasi.

Pendiri salah satu hedge fund terbesar di dunia Bridgewater Associates ini mengeluarkan peringatan baru-baru ini di sebuah posting media sosial. Ia mengatakan kenaikan suku bunga dari kisaran 2,25-2,5% menjadi 4,5% di AS akan menyebabkan penurunan 20% pada harga ekuitas.

“Sepertinya suku bunga harus naik banyak [menuju ujung yang lebih tinggi dari kisaran 4,5% hingga 6%],” ujar Dalio mengutip Small Caps di Jakarta, Jumat (30/9/22).

Dalio mengatakan ketika suku bunga naik, pasar lain akan turun, ini akan mengarah ke ekonomi yang lebih lemah.

Baca Juga: Miliarder AS Ray Dalio Marah Besar ke Pemerintah Inggris: Harga Poundsterling Jatuh Parah!

“Ini akan membawa pertumbuhan kredit sektor swasta turun, yang akan membawa pengeluaran sektor swasta dan, karenanya, ekonomi turun dengan itu,” katanya.

Dia juga memperingatkan kenaikan itu bisa jauh lebih tinggi lagi karena kemungkinan krisis ekonomi di Eropa dan Asia atau kekeringan dan banjir di seluruh dunia dapat terjadi.

Peringatan dari Dalio datang pada hari yang sama data AS menunjukkan harga konsumen negara itu naik tak terduga pada bulan Agustus. Hal itu mengakibatkan mengirim pasar saham tren ke bawah dengan kekhawatiran kenaikan suku bunga besar lainnya.

Indeks harga konsumen naik 0,1% di bulan Agustus, setelah tidak ada perubahan di bulan sebelumnya.

Sementara itu, indeks semua item telah melonjak 8,3% selama 12 bulan terakhir; namun, yang merupakan sedikit penurunan pada 8,5% untuk periode 12 bulan yang berakhir Juli. Indeks energi naik 23,8% untuk 12 bulan yang berakhir Agustus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: