Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentagon Ogah Gegabah Tunjuk Dalang Penyebab Kebocoran Pipa Nord Stream

Pentagon Ogah Gegabah Tunjuk Dalang Penyebab Kebocoran Pipa Nord Stream Kredit Foto: Reuters/Tom Williams
Warta Ekonomi, Washington -

Terlalu dini untuk berspekulasi tentang siapa yang bertanggung jawab atas kebocoran gas di jalur pipa Nord Stream, kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin pada Jumat (30/9/2022), menambahkan bahwa penyelidikan penuh atas masalah tersebut harus dilakukan.

Berbicara pada konferensi pers di Hawaii, kepala Pentagon menolak untuk menyalahkan siapa pun atas insiden yang melibatkan jaringan pipa gas Rusia.

Baca Juga: Kepala Mata-Mata Rusia: Barat Adalah Dalang di Balik Sabotase Nord Stream

“Dalam hal serangan –atau kerusakan pada pipa, pada titik ini saya pikir ada banyak spekulasi ... dan sampai penyelidikan lengkap dilakukan, tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti apa yang terjadi," katanya.

Austin mencatat bahwa dia membahas kebocoran dengan rekannya dari Denmark, mengingat bahwa insiden itu terjadi di dekat pulau Bornholm, Denmark.

Menurutnya, Denmark akan membutuhkan beberapa hari untuk “mendapatkan tim yang tepat untuk melihat situs dan benar-benar mencoba untuk menentukan apa yang terjadi.”

“Sampai kami mendapatkan informasi lebih lanjut, atau dapat melakukan analisis lebih lanjut, kami tidak akan berspekulasi tentang siapa yang mungkin bertanggung jawab,” tegasnya, mengisyaratkan bahwa AS telah menawarkan bantuan.

Pada Senin (26/9/2022) , Denmark melaporkan kebocoran dari pipa yang menghubungkan Jerman dan Rusia di bawah Laut Baltik, setelah operator melaporkan hilangnya tekanan pada Nord Stream 1 dan 2.

Pihak berwenang Denmark dan Swedia kemudian mengatakan telah terjadi serangkaian gangguan bawah laut ledakan di dekat Bornholm. Secara total, ada empat kebocoran gas yang terdeteksi di sistem Nord Stream.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: