Software developer di setiap perusahaan biasanya memiliki keseharian yang berbeda. Itulah yang disampaikan oleh Peter Tanugraha, Co-Founder Kotakode yang juga mantan karyawan IBM (International Business Machines) di Amerika Serikat. Peter merupakan lulusan Computer Engineering Universitas Toronto.
Peter bercerita saat masih bekerja di IBM biasanya mengecek email, daily meeting, evaluasi apa yang dikerjakan kemarin, dan menyampaikan plan yang akan dikerjakan hari ini. Barulah setelah itu mengerjakan tugas-tugas.
Baca Juga: Cara Menjadi Data Science yang Naik Level Hingga Artificial Intelligence
Peter menjelaskan, yang dicari seorang rekruter dari software developer kebanyakan adalah pengalaman pekerjaan, jadi IPK atau GPA itu akan diabaikan jika kamu memiliki pengalaman atau jam terbang yang sudah mumpuni.
Selain itu, penting mendalami bahasa pemrograman. Jika melamar di suatu perusahaan, pastikan bahasa pemrograman yang mereka cari sudah kamu kuasai dan memiliki pengalaman di baliknya. Terkait IPK atau GPA, hingga kini bahkan perusahaan sekelas Google dan IBM tidak mencantumkan minimal GPA untuk bergabung ke perusahaan mereka. Karena yang terpenting adalah pengalaman, serta pemahaman teknologi yang mendalam.
Sebagai seorang founder, Peter juga mempekerjakan engineer yang belum memiliki pengalaman. Menurutnya, mereka yang memiliki pengalaman dan yang tidak memiliki pola kerja dan cara coding yang berbeda. Oleh karena itu, Peter mengatakan jika kamu masih kuliah, cobalah mencari pekerjaan paruh waktu untuk mengulik pengalaman kerja. Ini karena menulis kode yang rapih diperlukan untuk mantain aplikasi atau website.
Ada banyak hal yang membedakan developer pro dan amatir. Salah satunya adalah cara pemikiran logika mereka, penyusunan algoritma dan design pattern serta kode yang mereka tulis mudah dibaca atau tidak. Seorang developer pro sudah pasti sudah mahir di semua bidang itu.
Adapun tips meningkatkan portofolio bisa dengan mencari pekerjaan sampingan, menulis blog, opensource, aktif di komunitas, membantu organisasi atau sekolah membuat website atau aplikasi yang dibutuhkan, serta lain sebagainya. Selain itu, bagi fresh graduate bisa juga pelajari bahasa pemrograman yang sedang ngetren atau sering digunakan banyak orang.
Sebagai programmer, pastinya harus terus belajar karena akan selalu ada bahasa pemrograman baru yang keluar untuk kita adaptasi. Jadi, menurut Peter, kita harus bisa mempelajari bahasa pemrograman baru yang sedang tren dan banyak digunakan.
Video lengkap:
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: