Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Nyaris Berakhir, Nasib Kimia Farma Berubah Drastis dari Untung Jadi Tekor!

Pandemi Nyaris Berakhir, Nasib Kimia Farma Berubah Drastis dari Untung Jadi Tekor! Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan kinerja keuangan pada paruh pertama tahun 2022. Ketika pandemi Covid-19 nyaris berakhir, keuntungan Kimia Farma pun habis tak bersisa dan berbalik menjadi kerugian.

Melansir laporan keuangan perusahaan, Kimia Farma meraih penjualan bersih senilai Rp4,43 triliun pada semester pertama 2022. Niali tersebut anjlok 20,32% dari penjualan bersih per semester pertama 2021 lalu yang menembus Rp5,56 triliun. Pada saat yang sama, beban pokok penjualan turun dari Rp3,69 triliun per Juni 2021 menjadi Rp2,95 triliun per Juni 2022.

Baca Juga: Dahsyatnya Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam Melonjak Drastis! Mahal Bukan Kepalang!

Dengan kondisi tersebut, capaian laba kotor Kimia Farma terpangkas dari Rp1,86 triliun pada H121 menjadi Rp1,48 triliun pada H122. Jumlah tersebut masih harus terpangkas oleh beban usaha yang membengkak, yakni sebelumnya hanya Rp1,55 triliun menjadi Rp1,61 triliun. 

Kimia Farma sejatinya meraih pendapatan lain-lain yang lebih tinggi, senilai Rp56,64 miliar pada semester I 2021 dan naik menjadi Rp114,52 miliar pada semester I 2022. Namun, hal itu tidak bisa menghindarkan Kimia Farma dari kerugian, di mana laba usaha senilai Rp357,75 miliar pada H121 berbalik menjadi rugi usaha senilai Rp15,67 miliar pada H122.

Kemudian, beban keuangan dan penghasilan keuangan emiten farmasi BUMN ini kompak turun masing-masing menjadi Rp246,68 miliar dan Rp6,25 miliar pada Juni 2022. Hal tersebut membuat Kimia Farma menanggung rugi bersih sebesar Rp205,12 miliar pada H122, berbalik dari laba bersih sebesar Rp57,60 miliar pada H121.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: