Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dirongrong Loyalis Putin, Kremlin Jawab Santai Soal Senjata Nuklir: Gak Boleh Pakai Emosi

Dirongrong Loyalis Putin, Kremlin Jawab Santai Soal Senjata Nuklir: Gak Boleh Pakai Emosi Kredit Foto: Reuters/Evgenia Novozhenina
Warta Ekonomi, Moskow -

Kremlin pada Senin (3/10/2022) mengatakan pihaknya menyukai "pendekatan seimbang" untuk masalah senjata nuklir, bukan berdasarkan emosi. 

"Ini momen yang sangat emosional. Para kepala daerah berhak menyampaikan pendapatnya," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov melalui telepon dengan wartawan, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Paling Tegas! Ramzan Kadyrov Desak Rusia Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina karena...

Komentar Kremlin datang setelah sekutu utama Presiden Vladimir Putin pada akhir pekan kemarin menyerukan agar Rusia menggunakan "senjata nuklir hasil rendah" di Ukraina.

Ditanya tentang komentar Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Republik Chechnya, yang juga mengkritik kepemimpinan militer Rusia atas kemunduran medan perang, Peskov mengatakan dia memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya, tetapi pendekatan militer Rusia tidak boleh didorong oleh emosi.

"Tetapi bahkan di saat-saat sulit, emosi harus dijauhkan dari penilaian apa pun. Jadi kami lebih memilih untuk tetap berpegang pada penilaian yang seimbang dan objektif," ujarnya.

Peskov mengatakan dasar untuk setiap penggunaan senjata nuklir ditetapkan dalam doktrin nuklir Rusia.

Pedoman tersebut memungkinkan penggunaan senjata nuklir jika mereka - atau senjata pemusnah massal lainnya - digunakan untuk melawan Rusia, atau jika negara Rusia menghadapi ancaman eksistensial dari senjata konvensional.

"Tidak ada pertimbangan lain dalam hal ini," kata Peskov.

Kremlin telah menjelaskan bahwa perlindungan nuklir itu meluas ke empat wilayah Ukraina yang secara resmi dicaplok Moskow.

Bulan lalu, Putin memperingatkan Barat bahwa dia "tidak menggertak" ketika dia mengatakan Rusia siap menggunakan senjata nuklir untuk melindungi wilayahnya.

Baca Juga: Rusia 'Dihukum' Ukraina Lagi, Presiden Zelensky Klaim Kendali Penuh Pusat Logistik Moskow

Pada Jumat (30/9/2022) dia mengatakan Amerika Serikat telah menciptakan "preseden" dengan menjatuhkan bom nuklir di Jepang pada akhir Perang Dunia Kedua.

Kadyrov dilantik sebagai presiden Chechnya oleh Putin pada 2007 untuk melakukan kontrol atas wilayah otonom yang telah berperang berdarah dengan Moskow sepanjang 1990-an dan awal 2000-an untuk kemerdekaan.

Kadyrov telah menyediakan pasukan Chechnya untuk mendukung kampanye militer Rusia di Ukraina, dan kritiknya terhadap kepemimpinan militer setelah Rusia menarik diri dari kubunya di Lyman adalah beberapa yang paling tajam sejak dimulainya konflik tujuh bulan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: