Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Agar Dilirik Tech Recruiter, dari Screening CV hingga Offering

Cara Agar Dilirik Tech Recruiter, dari Screening CV hingga Offering Teknologi Digital | Kredit Foto: Unsplash/Avel Chuklanov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persaingan untuk bekerja di sektor teknologi Indonesia sangat ketat diĀ  level entry atau fresh graduate. Namun, untuk level senior, seorang Tech Recruiter di Xendit bernama Sandy Kurnia, mengatakan cukup sulit untuk menemukan kandidat yang cocok.

Dalam video YouTube bertajuk "KotaTalks 4: Tips & Tricks Agar Dilirik Tech Recruiter", Sandy mengatakan banyak lulusan universitas yang berkualitas di sektor teknologi. Oleh karena itu, inilah saat yang tepat untuk memulai karir di sektor teknologi. Harapannya dalam lima tahun ke depan, mulai banyak senior-senior di bidang teknologi.

Sebagai seorang tech recruiter, Sandy mengungkap dari segi CV, kandidat yang menarik adalah kandidat yang memiliki pengalaman, menunjukkan keahliannya di bidang teknologi, seperti bahasa pemrograman yang dikuasai, tools yang digunakan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Apa Itu Tech Recruiter?

Untuk level senior, sudah pasti pengalaman yang diutamakan, lalu scope pekerjaannya apa saja selama di perusahaan sebelumnya. Sementara untuk entry level, yang dilihat adalah projek apa saja yang dikerjakan selama kuliah, lalu tugas akhirnya membuat apa, apakah mengikuti kompetisi, hackaton, dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, Sandy menjelaskan proses rekrutmen di perusahaan teknologi. Biasanya setelah review CV, akan ada interview kandidat dengan tech recruiter, lalu technical test, kemudian interview user, CTO dan engineer, barulah proses offering. Tech recruiter biasanya akan lebih memilih kandidat yang memiliki soft skill, seperti manajemen waktu yang baik, komunikasi, hingga kerja sama tim. Terlebih, apabila seorang senior level bisa memberikan mentoring kepada juniornya, serta memiliki rasa penasaran yang tinggi. Rekruter lebih menyukai mereka yang bisa bercerita melalui resume-nya.

Adapun portofolio biasa digunakan pada pekerjaan desain, backend, frontend, pekerjaan yang membutuhkan bukti nyata skill coding. Bisa juga dengan melihat seberapa aktif mereka di blog, komunitas hingga membantu lingkungan.

Sementara itu, untuk kandidat yang ingin transisi pekerjaan dari developer ke lini lain, bisa dengan memulai projek terlebih dahulu dan buktikan kepada recruiter bahwa ia sedang tahap belajar tetapi gigih dan dipenuhi rasa keingintahuan. Jika ditanya bahasa pemrograman apa yang sebaiknya dipelajari pemula adalah Javascript karena banyak tools yang bisa digunakan dengan Javascript

Kebanyakan kandidat gagal pada tahap interview karena biasanya sombong dan merasa dibutuhkan. Attitude seperti itu sangat tidak disukai rekruter. Rekruter cenderung mencari kandidat yang profesional dan memiliki motivasi tinggi dalam bekerja, namun tidak berorientasi pada uang. Kemudian, galilah informasi mengenai perusahaan yang dilamar karena itu bisa menjadi nilai tambah.

Untuk meyakinkan rekruter bahwa freshgraduate bisa melakukan pekerjaan sesuai kriteria, bisa dengan memperbaiki resum terlebih dahulu. Tonjolkan skill dan kemampuan lainnya, jika ada portofolio coding maka akan lebih baik jika ditunjukkan. Lalu tunjukkan projek yang selama ini dikerjakan. Kenapa hanya projek? Karena webinar dan online course bisa saja hanya disimak sesaat demi sertifikatnya.

Terakhir, sebelum memulai interview online, pastikan jaringan internet berjalan baik, karena jika tidak, intervewer akan merasa tidak nyaman. Lalu, pastikan berada di lingkungan yang sepi dan mendukung, jangan sampai ada gangguan atau berisik karena akan mengganggu proses rekruitmen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: