Harga Gas buat Anggota Uni Eropa Terkuak, Presiden Komisi Eropa Buka-bukaan
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan menyarankan untuk bertemu para pemimpin Uni Eropa minggu ini bagaimana UE dapat membatasi harga gas dalam upaya untuk menahan biaya energi yang melonjak.
Pemerintah UE telah memperdebatkan batasan harga gas selama berminggu-minggu, tanpa mencapai kesepakatan. Sementara mayoritas anggota UE mendukung beberapa bentuk CAP untuk mengatasi inflasi yang melonjak, Jerman, Denmark dan Belanda ditentang, mengutip kekhawatiran atas keamanan pasokan.
Baca Juga: Ramalan Ini Gak Main-main, Lihat Apa yang Terjadi Menimpa Eropa Saat Musim Dingin, Duh!
Kepala eksekutif UE mengajukan proposal dalam surat pada hari Rabu kepada para pemimpin negara UE, yang akan membahas apakah atau bagaimana cara membatasi harga gas pada pertemuan di Praha pada hari Jumat.
"Kita harus mempertimbangkan batasan harga sehubungan dengan TTF dengan cara yang terus mengamankan pasokan gas ke Eropa dan ke semua negara anggota," kata suratnya, merujuk pada harga gas Fasilitas Transfer Judul Belanda (TTF).
Tutup seperti itu akan menjadi perbaikan sementara sementara UE bekerja pada tolok ukur harga gas baru, kata von der Leyen.
Brussels mengatakan indeks baru diperlukan karena patokan TTF utama dipandu oleh pasokan pipa dan tidak lagi mewakili pasar yang mencakup lebih banyak gas alam cair.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menyambut proposal von der Leyen di Twitter sebagai "langkah yang sangat penting ke arah yang benar".
Namun, seorang diplomat senior UE menyatakan skeptis, dengan mengatakan akan sulit untuk merancang ukuran yang sesuai dengan semua 27 pasar energi nasional Uni Eropa.
Rusia telah memangkas pengiriman gas ke Eropa sejak invasi Ukraina, menyalahkan pemotongan pasokan pada sanksi Barat yang dikenakan atas invasi.
Von der Leyen mengatakan UE juga harus mempertimbangkan batas harga pada gas yang digunakan untuk menghasilkan listrik - tetapi bahwa tutup apa pun harus dicocokkan dengan persyaratan yang lebih keras untuk memotong permintaan gas, untuk memastikan konsumsi gas tidak naik pada saat bahan bakar langka.
Berbicara di Parlemen Eropa pada hari Rabu pagi, von der Leyen mengatakan UE juga harus mencoba untuk menegosiasikan "koridor" harga pada impor gas dari pemasok tepercaya.
Von der Leyen mengatakan UE harus mempertimbangkan sumber pendanaan tambahan untuk memastikan semua negara anggota dapat berinvestasi cukup untuk menghadapi krisis energi.
Komisi telah mengatakan dalam pembicaraan dengan Jerman tentang paket dukungan 200 miliar euro ($ 198,8 miliar) yang menurut para kritikus mengancam akan mendistorsi persaingan di blok tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: