Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uni Eropa vs China, Perlombaan yang Disebut Presiden Komisi Eropa Peluang Besar

Uni Eropa vs China, Perlombaan yang Disebut Presiden Komisi Eropa Peluang Besar Kredit Foto: Reuters/John Thys
Warta Ekonomi, Tokyo -

Uni Eropa perlu menawarkan alternatif yang nyata untuk proyek-proyek ekonomi China bagi negara-negara di Selatan, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen

"Uni Eropa dan negara-negara yang berpikiran sama harus menggunakan 'jendela peluang' saat ini, karena banyak negara di Selatan Global sedang mencari opsi pendanaan alternatif," katanya pada KTT G7 di Hiroshima, Jepang.

Baca Juga: Uni Eropa Tekan Serbia: Pilih Kami atau Rusia, Jangan Sampai Salah

Von der Leyen menyatakan bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalan China (BRI), sebuah strategi investasi infrastruktur global yang diluncurkan sepuluh tahun yang lalu, telah kehilangan daya tariknya karena banyak negara memiliki pengalaman buruk dengan China.

"Mereka mengambil pinjaman dari China dan berakhir dengan krisis utang," katanya, seraya menambahkan bahwa Uni Eropa dan G7 harus mengisi kekosongan tersebut.

"Kami ingin memberikan penawaran yang lebih baik. Jika kita sedang berlomba, kita sedang berlomba menuju puncak," kata von der Leyen.

Ia menambahkan bahwa Uni Eropa meluncurkan 90 proyek-proyek unggulan di berbagai benua sebagai bagian dari skema investasi Global Gateway. 

Kata-kata Von der Leyen muncul ketika negara-negara G7 mengadopsi sebuah pernyataan bersama yang menuduh Beijing melakukan pemaksaan ekonomi dan pencurian teknologi.

China telah berulang kali menuduh anggota G7 menyalahgunakan peraturan perdagangan untuk memaksakan kehendak mereka kepada negara lain.

Beijing membantah klaim bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalan merugikan negara-negara lain.

"Apa yang disebut jebakan utang China adalah kebohongan yang dibuat oleh AS dan beberapa negara Barat lainnya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin tahun lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: