Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Bahlil: Jabar Surga Investasi Bagi Pemodal

Menteri Bahlil: Jabar Surga Investasi Bagi Pemodal Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Menteri Bahlil menyampaikan bahwa capaian ini menandakan investasi mulai pulih sejak pandemi COVID-19 melanda sejak dua tahun yang lalu.

Persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan ini kembali lebih unggul dari Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar Rp157,1 triliun atau 52,0 persen dari total investasi, meningkat 38,0 persen dari periode yang sama di tahun 2021.

Baca Juga: Lewat Hilirisasi, Menteri Bahlil Yakin Indonesia Bisa Maju

Adapun investasi di luar Pulau Jawa mendapat kontribusi yang besar dari Sulawesi Tengah di peringkat ketiga dan Riau di peringkat kelima. Selain dua daerah tersebut, posisi lima besar diduduki oleh provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.

Pada kuartal II/2022, realisasi investasi di Jabar mencapai 14,6 persen, masih terbesar dibandingkan provinsi lainnya.

Kedua terbesar adalah DKI Jakarta, sebesar 13 persen, dan ketiga Riau sebesar 10 persenĀ  dari total realisasi investasi.

Seperti diwartakan sebelumnya, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat bersama Pemda Provinsi Jawa Barat kembali menggelar West Java Invesment Summit (WJIS) untuk menarik investor baik dalam dan luar negeri berinvestasi di Jabar.

WJIS 2022 merupakan yang keempat kalinya digelar yang semuanya dilakukan di Kota Bandung. Berbeda dengan sebelumnya yang fokus proyek infrastruktur, WJIS 2022 lebih banyak menawarkan proyek - proyek energi baru dan terbarukan (EBT) atau renewable energy dan ketahanan pangan (food security).

Total ada 32 proyek yang siap ditawarkan (ready to offer) kepada investor, didominasi proyek ekonomi hijau (green economy). Terdiri dari 11 proyek ketahanan pangan, 16 proyek EBT, danĀ  lima proyek infrastruktur pemerintah.

Dalam proyek EBT misalnya, investor dapat berinvestasi dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik seperti baterai mobil listrik, dan proyek hijau lain seperti PLTA Wado, pembangkit listrik mengapung tenaga matahari (floating solar plant) Cirata, serta pembangkit listrik tenaga angin di Sukabumi dan Garut.

Sementara proyek ketahanan pangan, investor diharapkan turut mengembangkan teknologi agro dan maritim.

Baca Juga: Sempat Pesimis dengan Masalah Investasi Mangkrak, Bahlil: Saat Ini Sudah Terealisasi Rp584 Triliun

Setidaknya sudah ada 130 stakeholders yang berpartisipasi dan mendaftar melalui web terdiri dari perusahaan dalam dan luar negeri perbankan, pemerintahan baik di dalam dan luar Jabar, serta para duta besar. Total proyek yang ditawarkan Rp59,64 triliun atau USD3,9 miliar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: