Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akbar Tanjung Lebih Suka Anies, Pengamat Ingatkan: Dia Pengaruhnya Masih Sangat Kuat

Akbar Tanjung Lebih Suka Anies, Pengamat Ingatkan: Dia Pengaruhnya Masih Sangat Kuat Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga memberikan analisis kenapa mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung secara terbuka memberikan dukungan ke Anies Baswedan.

Padahal Golkar sendiri sudah mempunyai capres, yakni ketua umumnya sendiri, Airlangga Hartarto.

"Ada dua penyebabnya. Pertama, Akbar Tanjung masih menjadi tokoh sentral di Golkar. Pengaruhnya masih sangat kuat di akar rumput Golkar," kata Jamil kepada Warta Ekonomi.

Karena itu, lanjut Jamil, dukungan Akbar kepada Anies setidaknya akan memecah suara dukungan di internal Golkar. Sebagian pendukung Akbar di Golkar bisa jadi akan mengalihkan suaranya kepada Anies.

"Dua, sebagian internal Golkar bisa saja tidak lagi mendukung Ketua Umumnya Airlangga Hartarto menjadi capres. Klik Akbar bisa saja akan menggembosi Airlangga agar dianulir menjadi capres dari Golkar," tambahnya.

Ia menilai peluang itu sangat terbuka karena elektabilitas Airlangga tak kunjung meningkat. Dengan elektabilitas saat ini kiranya wajar bila sebagian kader Golkar pesimis bila Ganjar dipaksakan mrnjadi capres.

"Momentum itu bisa saja dimanfaatkan pendukung Akbar untuk menganulir Airlangga menjadi capres dari partainya. Mereka bisa saja akan mendorong Rapimnas kembali untuk memutuskan capres lain selain Airlangga," tandasnya.

Ini tentu saja dapat berdampak ke KIB. PAN dan PPP bisa saja akan meragukan Airlangga bila nantinya digoyang di internalnya. Hal yang sama juga tampaknya akan menimpa PAN dan PPP. Akar rumput di dua partai ini juga banyak yang menginginkan Anies menjadi capres.

"Karena itu, bisa saja di internal PAN dan PPP juga akan mengalami masalah yang sama dengan Golkar. Setidaknya situasi api dalam sekam akan menyelimuti PAN dan PPP," tandasnya.

"Kalau hal itu benar terjadi, peluang goyahnya KIB akan sangat besar. Bisa jadi KIB tetap ada, tapi dalamnya sudah keropos karena sebagian kader Golkar, PAN, dan PPP hatinya ada di Anies. Hal itu akan membuat KIB akan menjadi ada namun tiada," tegasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: