Pengamalan nilai-nilai Pancasila di dunia digital dapat mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan sehingga setiap individu harus mampu mengontekstualisasi, karena Pancasila lahir pada masa belum adanya dunia digital.
"Jadi yang perlu kita lakukan adalah melakukan kontekstualisasi. Misalnya kita tahu ada nilai soal cinta kasih. Bagaimana bentuk terbaik cinta kasih," kata Fasilitator SekNas GUSDURian dan Dosen Unigoro, Bakhru Thohir saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu (5/10/2022).
Baca Juga: Era Digital, Waktu Tepat Tanamkan Nilai Pancasila Sejak Dini
Menurut Bakhru, Pancasila dibuat dari saripati bangsa Indonesia. Ketika dibuat tentunya tidak terpikir kalau dunia menjadi seperti sekarang sehingga setiap individu harus mengontekstualisasi nilai-nilai yang sudah dipelajari.
Misal mengontekstualtisasikan bentuk Bhineka Tunggal Ika. Nilai-nilai Kebhinekaan, lanjut dia, membantu individu berkenalan dengan banyak orang. Sadar bahwa menjadi berbeda penting. Dengan menyadari perbedaan, maka toleransi menjadi keniscayaan.
Baca Juga: Ingat Pancasila, Jangan Bablas Gunakan Hak Digital
"Kalau pancasila seperti apa? Kita harus mencari bentuknya dan kadang-kadang bisa berbeda. Misal kita harus memastikan setiap orang punya hak sama. Kita bisa menakar diri kita, ternyata kalau pelajar perannya seperti apa, dokter perannya apa, dosen perannya seperti apa,” kata Bakhru.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas