Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mensos Serahkan Santunan Kepada Keluarga Korban, dan Terjunkan Psikolog untuk Atasi Trauma

Mensos Serahkan Santunan Kepada Keluarga Korban, dan Terjunkan Psikolog untuk Atasi Trauma Risma | Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali menyapa keluarga dan ahli waris korban meninggal dalam peristiwa Kanjuruhan Malang. Akhir pekan ini, Mensos menyerahkan santunan ahli waris dan korban luka di Kota Tulungagung dan Blitar. 

Hari ini di Kantor Kecamatan Ngantru, Tulungagung, diserahkan santunan kepada 6 ahli waris yang kehilangan anggota keluarganya.  Santunan juga diberikan kepada 2 orang yang menderita luka-luka. 

Mensos dan rombongan juga bergerak menemui dua istri anggota Polres Tulungagung yang suaminya meninggal dunia dalam kejadian yang sama. Mensos menyampaikan duka cita dan bela sungkawa secara khusus kepada pimpinan dan anggota Polres Tulungagung, dan juga keluarga besar Polri. 

Selanjutnya Mensos menuju Blitar untuk keperluan yang sama. Yakni menyerahkan santunan untuk 5 ahli waris yang keluarganya meninggal dan 7 orang luka. 

Kepada keluarga korban, Mensos menyampaikan ucapan bela sungkawa dan mendoakan mereka agar tabah menerima cobaan. 

"Bantuan tersebut merupakan bentuk ungkapan bela sungkawa dari pemerintah. Semoga bapak ibu diberikan kesabaran dan ketabahan," kata Mensos di Ngantru, Tulungagung, mengutip dari rilisnya, Sabtu (8/10/2022).

Risma menyatakan, santunan untuk ahli waris korban meninggal sebesar Rp15 juta/orang, untuk korban luka juga akan diberikan sebesar Rp2 juta. 

"Kemensos masih menunggu data lebih lanjut. Seperti korban luka ini kan ada yang sudah sembuh dan kembali ke rumah. Nah ini perlu diupdate," ujarnya.

Selain santunan, Mensos juga menginstruksikan kepada jajaran untuk membantu mengatasi trauma yang dialami keluarga korban.  

"Kami telah menurunkan team untuk membantu mengatasi trauma yang dialami keluarga korban. Mereka awalnya terkonsentrasi ke wilayah Malang. Tapi saat ini sudah mulai bergerak melayani keluarga di Tulungagung," ucapnya.

Psikolog dikerahkan dari berbagai unit pelaksana teknis (UPT) Kemensos yang tersebar di berbagai daerah. "Di Malang petugas kami sebanyak 30. Jumlah psikolog menyesuaikan jumlah keluarga yang membutuhkan penanganan," kata Mensos. 

Para psikolog bekerja menyesuaikan dengan tingkat trauma yang dihadapi keluarga korban. Bila terjadi perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik, tandanya trauma semakin bisa diatasi. 

Atas perhatian pemerintah melalui Kementerian Sosial, Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Izul Mahrom menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Pemerintah Pusat. 

"Atas nama warga Kabupaten Blitar, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatikan terhadap warga kami," kata Izul. Ia juga melaporkan, di Blitar, 

Sementara Koordinator Tagana Kabupaten Blitar M. Safinun Naja menyampaikan kepada Mensos masih ada warga yang mengalami luka yang belum memdapatkan santunan, untuk itu ia memohon kepada Mensos untuk memberikan bantuan tambahan kepada masyarakat terdampak peristiwa Kanjuruhan. 

Atas permintaan tersebut, Mensos langsung mengabulkan. "Nanti bantuan dikoordinasikan dan diverifikasi Pak Safinun ya," kata Mensos. 

Baca Juga: Mensos Risma Siapkan Bantuan Instalasi Air Bersih Terpadu ke Gunung Kidul

Ia juga memberikan perhatian kepada Muhammad Muzaky Ma'sum yang datang ke Kantor Kecamatan Garum dengan terbaring di tempat tidur. Pemuda 19 tahun itu lolos dari ancaman maut. Namun ia mengalami luka di pangkal lengan kiri dan beberapa bagian di tangan kirinya. 

Kepada Mensos, Muzaky menyatakan minatnya masuk Polri. Ia sudah menjalani beberapa sesi latihan dan bersiap mengikuti tes masuk Polri. Kejadian di Kanjuruhan membuat cita-cita Muzaky tertunda. "Ya yang penting sembuh dulu. Setelah itu bisa ikut tes lagi," kata Mensos.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: