Muncul Julukan 'Nasdrun' Usai Anies Dideklarasi Jadi Capres 2024, SKI Bereaksi: Rasisme Membahayakan Persatuan Bangsa
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
"Kami bersimpati dan memberikan dukungan kepada Nasdem yang telah membuka pintu perubahan dengan segala risiko politiknya," lanjutnya.
Jati menilai selama ini upaya hukum belum terasa optimal dalam 'menertibkan' ulah buzzer, tetapi bukan berarti publik harus pesimistis dan berdiam diri sehingga membiarkan kejahatan moral itu terus terjadi.
Baca Juga: Usai Deklarasi Capres 2024, Nasdem Sebut KPK akan Jerat Anies Baswedan dalam Kasus Formula E
"Literasi politik kepada publik luas dengan mengembangkan politik berwatak Indonesia, merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangkal 'keganasan' buzzer status quo," beber Jati.
SKI mengembangkan kegiatan literasi politik melalui Program Pendidikan Bernegara. Program ini selain bertujuan untuk menyemai sikap kritis warga terhadap narasi-narasi politik yang mengemuka di ruang publik, juga untuk mengingatkan pentingnya mengembalikan demokrasi Indonesia kepada watak emansipasinya.
Baca Juga: Tak Mau Campuri Kedaulatan Nasdem, Hasto PDIP Ungkit Etika Politik Partai Pendukung Jokowi
Jati menegaskan dalam Pendidikan Bernegara, warga memperoleh pemahaman mengenai lanskap politik dan tujuan bernegara secara tuntas.
"Mereka juga memperoleh pemahaman, mengapa narasi yang dikembangkan buzzer tidak sesuai dengan tujuan bernegara dan kepentingan menjaga kualitas demokrasi Indonesia, serta bagaimana strategi terbaik warga negara untuk menghadapinya," pungkas Jati.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas