Kepercayaan wisatawan mancanegara (wisman) kepada Indonesia telah pulih, yang terlihat pada jumlahnya yang terus meningkat dibandingkan tahun lalu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno optimistis target kunjungan wisman sebesar 1,8 juta-3,6 juta wisatawan dapat tercapai.
“Alhamdulillah target sangat dalam posisi bisa kita capai dalam ambang batas tengah, jadi karena 1,8-3,6 (juta) [maka] ambang batas tengahnya itu kita lihat sekitar 2,5 juta bisa tercapai,” ujar Sandiaga di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman Indonesia hingga Agustus 2022 telah mencapai 1,86 juta orang. Sandi optimistis jumlah kunjungan hingga akhir tahun 2022 dapat mencapai 2,5 juta orang.
Menurut Sandi, meningkatnya angka kunjungan wisman ke Indonesia selain tidak lepas dari semakin pulihnya kepercayaan masyarakat dunia terhadap pariwisata Indonesia, juga ditopang oleh penyelenggaraan berbagai event internasional, khususnya rangkaian Presidensi G20 Indonesia yang puncaknya akan berlangsung pada November 2022 di Bali.
“Acara G20 ini tentunya sangat patut kita syukuri bahwa sektor-sektor kuliner, fesyen, dan kriya ini tumbuh dan berkembang. Alhamdulillah, ini sudah membuka 33 ribu lapangan kerja baru, peningkatan konsumsi domestik sudah sampai Rp1,7 triliun dan meningkatkan citra positif kita,” kata Sandi.
Sandi pun berharap, saat lepas G-20 dan memasuki masa liburan, jumlah penerbangan akan semakin ditambah sehingga harga tiket pesawat dapat lebih terjangkau. Ia juga berharap penambahan tersebut juga diiringi dengan peningkatan keterisian kursi.
“Harapan bagi kita tentunya [harga] tiket pesawat ini akan berangsur turun karena semakin banyak penambahan jumlah penerbangan. Bali baru saja ditambah beberapa jumlah penerbangan, juga ada penambahan jumlah penerbangan ke beberapa destinasi seperti Labuan Bajo, tentunya kita sangat syukuri,” ujarnya.
Baca Juga: Maruf Amin: Kelesuan Ekonomi Global Sudah di Depan Mata
Tak hanya wisman, Sandi menyampaikan bahwa pihaknya juga terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus).
“Kita ditargetkan untuk menambah pergerakan wisatawan nusantara sampai 1,4 miliar. Karena, kita jauh tertinggal dibanding Cina, dibanding Australia yang kunjungan wisatawan nusantaranya pergerakannya jauh lebih tinggi dibanding kita,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: