Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Crazy Rich India Berbondong-Bondong Buka Kantor di Singapura, Kabur dari Pajak?

Crazy Rich India Berbondong-Bondong Buka Kantor di Singapura, Kabur dari Pajak? Kredit Foto: REUTERS/Francis Mascarenhas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Taipan India, Mukesh Ambani bukan satu-satunya orang kaya India yang mendirikan kantor keluarga di Singapura untuk investasi asing. Menurut laporan Inventiva yang dilansir di Jakarta, Selasa (11/10/22) orang kaya India berbondong-bondong mendirikan kantor keluarga di tempat-tempat seperti Dubai dan Singapura untuk melindungi portofolio mereka dari bahaya mata uang untuk mengelola pajak mereka demi generasi berikutnya.

Menurut auditor dan manajer kekayaan, penjelasan lain untuk migrasi ke luar negeri termasuk pajak capital gain yang lebih rendah dan kemudahan berbisnis di luar negeri.

Hal ini semakin khas bagi perusahaan India untuk bercita-cita tumbuh secara internasional. Selain itu, pemilik bisnis mulai melihat nilai dalam mengawasi mereka dengan menjadi dekat dengan pasar yang lebih baru ini. Mengingat ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi saat ini, kondisi tersebut membuka opsi tempat tinggal tambahan yang menguntungkan.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp476 M, Mukesh Ambani Umumkan Beli Saham Mayoritas Perusahaan Amerika

Mukesh Ambani, Ketua Reliance Industries, orang terkaya kedua di Asia, rupanya mendirikan cabang kantor keluarganya di Singapura. Ambani dikabarkan sudah memiliki kantor keluarga yang beroperasi di Mumbai; Forbes baru-baru ini memperkirakan kekayaannya menjadi USD86,6 miliar (Rp1.330 triliun). Mayoritas keluarga bisnis terkemuka dan pengusaha pemula di India juga memiliki kantor keluarga di luar negeri.

Kantor Singapura mungkin akan memberikan penekanan yang lebih besar pada kelas aset asing, yang semakin populer di kalangan generasi penerus orang kaya India saat mereka berupaya mendiversifikasi portofolio mereka.

Banyak orang kaya India membuka kantor keluarga di negara lain seperti Singapura dan Dubai untuk melindungi aset mereka dari bahaya mata uang dan lokasi. Faktor signifikan lainnya yang mempengaruhi migrasi ke luar negeri termasuk perencanaan pajak untuk generasi berikutnya, pajak capital gain yang lebih rendah, dan kemudahan berbisnis di luar negeri.

Seorang manajer dilaporkan telah dipilih oleh Mukesh Ambani untuk mempekerjakan pekerja dan meluncurkan perusahaan baru yang berbasis di Singapura. Selain itu, ruang kantor telah dipilih dan diperkirakan akan beroperasi dalam waktu sekitar satu tahun.

Sementara India bangga dengan pencapaian seperti kemudahan melakukan bisnis, banyak aturan dapat memberatkan, terutama jika seseorang ingin meningkatkan atau mendiversifikasi.

Menyadari permintaan tersebut, negara-negara mempromosikan kebijakan imigrasi mereka untuk menarik modal, lapangan kerja, dan tenaga kerja terampil. Seperti, Henley & Partners meluncurkan kantor di India pada tahun 2020 setelah sebelumnya melayani negara dari lokasi di Dubai dan Singapura.

Sehingga, umum bagi orang India yang kaya memiliki keinginan untuk meningkatkan kemungkinan investasi global mereka, terutama melalui kantor keluarga di luar negeri. Di luar sekadar kantor keluarga, ketidaksetaraan di India ini akan berpengaruh dan menjadi faktor penting dalam meningkatkan kinerja ekonominya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: