Segitu Tak Sukanya Sama Anies Baswedan, NasDem Sampai Dihajar Massa: Kini Manusia Jadi Serigala...
Pemikiran masyarakat Indonesia akan dicederai dengan pemikiran rusak dengan istilah-istilah dari kalangan buzzer.
Bahkan Viva menilai, buzzer yang memainkan kerusuhan di jagat media maya akan mengurangi nilai kompetisi pemilu.
Baca Juga: Tetap Santai Meski Jakarta Dihantam Banjir, Pengakuan Anies Baswedan: Kita Tidak Khawatir dengan Foto-foto Genangan
"Istilah tersebut adalah bentuk framing media yang destruktif dan menjadi racun yang mengotori otak dan pemikiran masyarakat Indonesia," katanya.
Penggunaan istilah tersebut bagi Viva akan menyeret pada kompetisi pemilu yang tidak sehat.
"Hal itu akan menyebabkan kompetisi elektoral di pilpres mengarah ke zero sum game, menang jadi arang kalah jadi abu,” katanya.
“Atau seperti kata pemikir Thomas Hobbes, ‘Homo homini lupus est’, manusia bagai serigala yang memakan atau menikam sesama manusia," sambungnya.
Melihat serangan buzzer ini, dikatakan Viva justru akan merugikan kerukunan di tengah masyarakat yang saat ini baru sembuh dari luka menganga soal istilah kadrun dan cebong.
Istilah negatif itu kata dia, akan lebih mempertebal penggunaan identitas agama dimasukkan ke dalam turbulensi politik demi peningkatan elektoral.
Viva menjelaskan, memilih dan dipilih adalah nilai dari hak asasi dan bagian dari demokrasi.
Mereka yang memilih atau dipilih oleh kalangan masyarakat yang menilai dari kesamaan primordial atau berdasarkan suku, agama, ras, etnis, atau budaya adalah hak politik warga yang dijamin oleh konstitusi.
Baca Juga: Langkah Nasdem Deklarasikan Anies Baswedan Disebut Rocky Gerung Kurang Matang: Belum Ada Kesepakatan dengan Demokrat!
"Tetapi jangan memasukkan perbedaan primordial itu untuk alat politik dalam rangka menjelekkan, memfitnah, hate speech dari figur tertentu untuk tujuan meningkatkan elektoral. PAN menentang dan menolak gaya dan cara politik identitas seperti ini," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar