Hadapi Anies Baswedan, Prabowo Harus Legowo Ditikung Lagi: Manuver Itu Tak Melanggar Hukum dan Etika
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengatakan tak ada yang harus dipersoalkan saat Anies Baswedan memutuskan untuk melawan Prabowo di Pilpres 2024.
Dirinya heran dengan sejumlah pihak yang mempersoalkan hal tersebut. Menurutnya tak ada yang salah dari manuver mantan menteri pendidikan itu.
Baca Juga: Cuma Dukung Anies Baswedan Malah Disebut NasDrun, Nasdem Jadi Keheranan: Wawasan Sempit, Move On!
Hal ini disampaikan Bawono terkait munculnya penilaian bahwa untuk kedua Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali ditinggalkan gubernur yang didukung dan usung dalam pilkada DKI Jakarta.
Sebelumnya, pada Pilkada DKI Jakarta 2012 Prabowo Subianto memiliki peran sangat besar dalam mengusung Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama melalui koalisi PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
Namun di tahun 2014 Joko Widodo memilih maju dalam pemilihan presiden untuk berhadapan dengan Prabowo Subianto
Dikatakan Bawono, baik Joko Widodo maupun Anies Baswedan bukanlah kader Partai Gerindra sehingga tidak tepat apabila dikatakan Prabowo Subianto ditikung orang-orang yang pernah ia usung di Pilkada DKI Jakarta
Baca Juga: Tak Peduli Dicap NasDrun, NasDem Tetap Dukung Anies Baswedan: Ucapan Itu Cerminan Akal dan Hati...
Dijelaskannya, hal itu dapat terjadi karena demokrasi elektoral di Indonesia ini menganut pemilihan presiden secara langsung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar