Program Director at Coaction Indonesia Verena Puspawardani menyebut bahwa untuk melakukan dekarbonisasi tidaklah cukup hanya dengan membuat roadmap saja. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya kerangka dan reformasi tata kelola yang efektif.
"Mengenai dekarbonisasi karena roadmap-nya tidaklah cukup, kita harus punya kerangka dan reformasi tata kelola yang efektif," ujar Verena dalam Indonesia Sustainable Energy Week dipantau virtual, Rabu (12/10/2022).
Verena mengatakan, hal tersebut merupakan pengingat bagi lembaga keuangan karena kita ingin dalam pembiayaan adanya stimulus fiskal untuk industri energi baru terbarukan.
Baca Juga: Transisi Energi Harus Dilakukan secara Berkeadilan
Selain itu, dalam pendidikan dan juga sumber daya manusia Indonesia harus mempunyai pengembangan kemampuan untuk para angkatan kerja untuk dapat mendukung industri energi baru terbarukan.
"Jadi, infrastruktur yang lebih baik juga diperlukan dalam menghadapi krisis dalam rangka memenuhi permintaan industri kita harus upskiling, reskiling ataupun upgrade skill kita terhadap profesi sehingga kita bisa menyuplai teknisi dari industri ini," ujarnya.
Jika itu dapat dilaksanakan, maka Indonesia diperkirakan akan mampu mengembangkan industri energi hijau dengan cukup baik. Verena menyebut diperlukan pengembangan kemampuan terkait teknologi karena dengan menaikan teknologi di bidang industri ini.
"Kita bisa melakukan di Indonesia dan juga komersialisasi dan deployment di bidang industri energi di seluruh indonesia, jadi seluruh orang di seluruh Indonesia yang tidak terakses listrik bisa menikmati perkembangan energi hijau di Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan mendirikan sentra-sentra di Indonesia, mungkin melalui universitas maupun Politeknik yang bisa melakukan hal tersebut," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: