Research Fellow at Stockholm Environment Institute (SEI) Asia, Stefan Boßner mengatakan, transisi energi dari fosil ke energi hijau harus dilakukan secara berkeadilan.
Hal tersebut perlu dilakukan karena 55 persen dari efek gas rumah kaca dari 50 tahun lalu berasal dari dua negara besar, yaitu Inggris dan Amerika Serikat.
"50 persen dari efek gas rumah kaca dari dahulu sampai sekarang bisa di-trace oleh 20 negara, 55 persen seluruh emisi global dari 50 tahun lalu sampai sekarang banyak disumbangkan oleh Inggris dan Amerika Serikat," ujar Stefan dalam Indonesia Sustainable Energy Week dipantau virtual, Rabu (12/10/2022).
Baca Juga: Sudah Waktunya Seluruh Negara di Dunia Lakukan Transisi Energi Hijau
Stefan mengatakan hal tersebut berkaitan dengan bagaimana cara mengonsumsi dan jumlah dari konsumsi energi fosil di suatu negara.
Menurutnya, jika orang-orang satu sama lain saling bergandebg tangan melawan narasi ini, maka ini hal yang bisa tumbuh di lapangan adalah protes akibat meningkatnya pertumbuhan penggunaan bahan bakar fosil.
"Ini merupakan salah satu proses yang diadakan memberikan peran serta publik dalam mempercepat transisi energi terjadi," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: