Dengan Tajam Mark Zuckerberg Isyaratkan Apple Sebagai Pesaing Utama di Dunia Metaverse
CEO Meta Mark Zuckerberg telah mengisyaratkan bahwa Apple adalah pesaing utama Meta dalam realitas virtual dan augmented, yang disebutnya sebagai metaverse.
Pernyataan itu muncul setelah Meta meluncurkan headset realitas virtual terbaru perusahaan, Quest Pro seharga USD1.500 (Rp23 juta). Tanpa menyebut nama Apple, dia mengatakan bahwa pesaing berfokus pada membangun kontrol ketat atas platform VR yang akan mengunci konsumen ke dalam sistem operasi tertentu.
"Di setiap generasi komputasi, ada ekosistem terbuka dan ekosistem tertutup, ada Windows dan Mac, lalu Android dan iOS," kata Zuckerberg, mengutip CNBC International di Jakarta, Rabu (12/10/22). “Ekosistem tertutup fokus pada kontrol dan integrasi yang ketat untuk menciptakan pengalaman unik dan mengunci. Meskipun sebagian besar nilai itu akhirnya mengalir ke platform seiring waktu.”
Pernyataan Zuckerberg mencerminkan keluhan Facebook dengan cara Apple mengelola App Store untuk iPhone dan iPad. Satu-satunya cara untuk menginstal aplikasi di iPhone Apple adalah melalui App Store dengan memaksa perusahaan seperti Facebook untuk mengirimkan perangkat lunaknya guna persetujuan dengan departemen Tinjauan Aplikasi Apple. Kemudian, Apple akan mengambil antara 15% dan 30% dari semua penjualan digital.
Facebook telah menentang pembatasan ini, dan Zuckerberg menuduh Apple mencegah Facebook menambahkan fitur ke aplikasinya.
Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta tahun lalu, dan lebih berfokus pada realitas virtual atau yang dikenal sebagai metaverse. Langkah ini dilakukan untuk memicu pertumbuhan generasi berikutnya. Perusahaan telah memperingatkan bahwa perlu waktu hingga 2030-an sebelum metaverse mulai menghasilkan pendapatan yang signifikan.
Zuckerberg mengatakan Meta berfokus pada ekosistem terbuka yang akan berbagi sisi positif dari teknologi metaverse baru dengan lebih banyak pengembang dan perusahaan.
“Saya melihat peran kami tidak hanya membantu membangun ekosistem terbuka ini, tetapi memastikan bahwa ekosistem terbuka menang di generasi internet berikutnya,” kata Zuckerberg, seraya mengatakan bahwa Meta berharap dapat bermitra dengan berbagai perusahaan.
Pernyataan itu adalah tanda terbaru ketegangan perusahaan antara Apple dan Facebook karena keduanya berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan realitas virtual dan headset augmented reality.
Apple belum merilis headset VR atau mengonfirmasi sedang dalam pengerjaan, tetapi analis dan laporan pers mengatakan pembuat iPhone sedang bersiap untuk merilis perangkat VR yang sama dengan Quest Pro.
Zuckerberg melihat virtual reality dan augmented reality sebagai awal dari platform baru yang pada akhirnya dapat menggantikan smartphone. Jika Meta berakhir dengan pangsa pasar yang signifikan dan menjadi perangkat utama, maka Meta tidak akan lagi dibatasi oleh kebijakan ekosistem tertutup Apple.
Meta juga berdebat dengan Apple mengenai perubahan privasi platform baru-baru ini yang mempersulit Facebook untuk menawarkan iklan bertarget hingga merugikan perusahaan sebesar USD10 miliar (Rp153 triliun).
Meta mengatakan bahwa mereka percaya bentuk akhir dari virtual atau augmented reality akan menjadi sepasang kacamata yang akan memungkinkan akses ke dunia virtual. Ia ingin kacamata itu ringan digunakan dan dan memiliki masa pakai baterai sepanjang hari. Perusahaan secara aktif sedang mengerjakan perangkat ini.
“Teknologi dasar di seluruh tumpukan untuk membangun kacamata augmented reality datang bersama-sama. Kami memiliki layar, sensor, silikon, AI, dan banyak lagi," kata Zuckerberg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: