Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut ancaman resesi menjadi suatu momok atau sesuatu yang menakutkan. Namun, ia tetap optimis dan yakin karena kehati-hatian Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam membuat policy dapat diakui baik. Hal ini terlihat dari cara Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.
"Saya percaya diri karena Bapak Presiden itu sangat hati-hati untuk membuat policy-policy-nya. Sudah terbukti pada saat Covid. Orang bahkan menganggap kita bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Tanpa bermaksud sombong, saya pikir kita punya resources yang banyak, pasar juga baik, insyaallah daya dukung populasi yang banyak membuat kita bisa mempertahankan diri dari resesi," kata Budi Karya Sumadi saat ditemui awak media usai acara ALI 2022 di hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Sejalan dengan itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menambahkan, memang saat ini ekonomi global sangat gelap dan tidak menentu. Ia menuturkan tidak ada satu orang pun yang dapat meramalkan bagaimana kondisi ekonomi global ke depannya.
Bahkan, Bahlil menyebut, dalam perkembangannya sampai dengan tadi malam, sudah ada 28 negara yang mengantre untuk jadi pasien Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Sayangnya, ia masih belum bisa memerinci daftar negara mana saja yang sudah mengantre untuk jadi pasien IMF tersebut.
Baca Juga: Perlu Kebijakan Pro Ekspor, untuk Antisipasi Resesi dunia
Namun, di balik kegelapan tersebut, Bahlil juga optimis Presiden Jokowi mampu mengatasi persoalan yang dikhawatirkan.
"Pak Jokowi sudah teruji dalam proses bagaimana mengendalikan Covid yang tadi Bapak Budi sampaikan, tentang mengendalikan ekonomi. Ini tinggal bagaimana kita meracik," ucap Bahlil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas