Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Kembangkan Pengelolaan Sampah Jadi Energi

Pemerintah Kembangkan Pengelolaan Sampah Jadi Energi Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah dengan memodernisasi pembuangan limbah dengan memanfaatkan Teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) menjadikan sampah sebagai sumber energi terbarukan (ET).

Sumber energi ini bisa juga sebagai alternatif batu bara di Pembangkit Tenaga Listrik yang diterapkan pada dua Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar)

Staf Ahli Menteri bidang Hubungan Antar Lembaga, Asep Arofah Permana, mengatakan, pembangunan TPST-RDF Kabupaten dan Kota Bandung yang dilaksanakan Balai Prasarana Permukiman (BPPW) Jawa Barat merupakan bagian dari program Improvement of Solid Waste Management to Support Metropolitan and Regional Cities Project (ISWMP).

Program ini didanai oleh Bank Dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan di Kabupaten dan Kota Bandung yang berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

“Pembangunan dua TPSTRDF ini rencananya dapat mengolah sampah yang bersumber dari kegiatan domestik rumah tangga dan sampah pasar dengan kapasitas 20 ton/ hari,” kata Asep Arofah Permana di Jakarta, kemarin.

Menurut Asep Arofah, TPSTRDF Cicukang-Oxbow yang berlokasi di Jalan Inspeksi Citarum Cicukang, Desa Mekar Rahayu, Kabupaten Bandung, memiliki luas lahan terbangun 4.461,13 meter persegi dan cakupan pelayanan 10.000 kepala keluarga (KK).

Baca Juga: Bukit Asam Terapkan Tiga Strategi Menuju Net Zero Emission

Dibangun sejak 22 Desember 2021 saat ini progresnya mencapai 84,19% dengan anggaran senilai Rp11,7 miliar dan ditargetkan akan rampung pada 11 Desember 2022.

“Sedangkan untuk TPSTRDF Cicukang Holis Kota Bandung memiliki luas lahan terbangun 1.463,18 meter persegi dan cakupan pelayanan 4.800 kepala keluarga (KK). Saat ini, konstruksi telah rampung 100 persen dengan anggaran senilai 6,9 miliar rupiah,” ujar Asep Arofah

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: