Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transisi Energi Harus Dilakukan secara Bersih dan Tak Timbulkan Dampak Negatif

Transisi Energi Harus Dilakukan secara Bersih dan Tak Timbulkan Dampak Negatif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program Manager-Sustainable Energi Access Institute for Essential Service Reform (IESR), Marlistya Citraningrum menyebut bahwa transisi energi harus dilakukan secara bersih dan tidak menimbulkan dampak negatif lainnya ke depanya.

Banyaknya pertanyaan yang timbul terkait penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang secara rerata memiliki usia sekitar 25 hingga 30 tahun menjadi sebuah dilema terkait dengan sampah dari pembangkit tersebut. 

Marlistya menyebut dengan prinsip dari transisi energi berusaha menyelesaikan persoalan, membatasi kenaikan temperatur Bumi, mengatasi krisis iklim, jangan sampai kita membuat persoalan.

Baca Juga: Transisi Energi Jadi Poin Penting Menuju Indonesia Maju 2045 

"Karena transisi energi berusaha menyelesaikan persoalan, membatasi kenaikan temperatur Bumi, mengatasi krisis iklim jangan sampai kita membuat persoalan yang tidak bisa kita selesaikan dan akhirnya menjadi masalah generasi mendatang," ujar Marlistya dalam Indonesia Sustainable Energy Week dipantau virtual, Kamis (13/10/2022). 

Maka dari itu, ia menyebut bahwa proses transiai energi bukan hanya berbicara terkait teknologi apa yang akan digunakan, tapi juga biaya konsekuensi yang muncul.

"Mulai dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan sehingga kita tidak melupakan dan asal klaim bahwa teknologi ini pasti 100 persen bersih dan tidak menimbulkan dampak apa pun ke depanya," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: