Selama bertahun-tahun terjebak dalam negara berpenghasilan menengah (middle income trap), Koordinator Ketenagalistrikan, Direktorat Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika, Kementerian PPN/Bappenas Yusuf Suryanto menyebut transisi energi menjadi salah satu pilar untuk mendukung Indonesia maju pada 2045.
"Bappenas sedang siapkan bagaimana menyusun sebuah perencanaan pembangunan jangka panjang yang sampai 2045 melalui berbagai proses, salah satunya adalah transformasi ekonomi Indonesia, di mana salah satu strategi besarnya adalah transisi energi, kita tahu bahwa transisi energi ini menjadi penting," ujar Yusuf dalam Indonesia Sustainable Energy Week dipantau virtual, Rabu (12/10/2022).
Yusuf mengatakan, dengan tersedianya energi tenaga listrik yang andal, maka akan membantu dalam meningkatkan beberapa hal seperti human development index (HDI) atau indeks pembangunan manusia.
Baca Juga: Transisi Energi Harus Dilakukan secara Berkeadilan
"Jadi kalau kita memiliki sistem pengelelolaan tenaga listrik yang andal, harapanya tentu HDI kita akan meningkat, kemudian juga akses sanitasi, apabila kita bisa menyediakan energi yang cukup mungkin juga dapat membantu masyarakat untuk dapat mengakses sanitasi yang lebih baik," ujarnya.
Sedangkan dalam kacamata makroekonomi ditunjukan bahwa ketersediaan energi ketenagalistrikan yang andal juga akan mendorong ekonomi atau GDP sebuah negara.
"Ketersediaan energi ketenagalistrikan yang andal juga akan mendorong ekonomi (GDP) kita sehingga akan membantu pencapaian kita menjadi negara maju di 2045," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: