Pengamat Sebut Presiden Jokowi Siap Potong Leher Jika Tak Bisa Majukan Sepakbola Indonesia, Lantas Bagaimana dengan Kanjuruhan?
Ia prihatin karena sudah hampir 2 pekan pasca terjadinya tragedi kemanusiaan terbesar dalam dunia sepak bola di Indonesia dan nomor 2 di dunia, belum menemui titik terangnya.
“Lebih dari 131 jiwa nyawa melayang dan lebih dari 500 orang yang dirawat di RS akibat tragedi yang memilukan ini,” kata dia.
Baca Juga: Tidak Ada Sanksi, Komisi X DPR Apresiasi Lobi Erick Thohir ke Presiden FIFA Soal Sepakbola Indonesia
Meskipun telah di tetapkan 6 tersangka oleh kepolisian namun menurutnya, berbagai pihak masih menganggap tragedi ini masih gelap segelap gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan.
“Simpang siur terkait kejadian ini pun terus merebak di publik. Video-video kengerian peristiwa di stadion Kanjuruhan pun masih terus memenuhi linimasa,” kata dia.
Baca Juga: Phising hingga Pembobolan Akun, Ketahui Cara Mencegahnya dengan Keamanan Digital
Dalam konferensi pers terakhir Mabes Polri, lewat juru bicaranya Dedi Prasetyo masih tetap membantah gas air mata bisa membunuh seseorang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty