Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Logistik untuk mendistribusikan hasil perikanan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke berbagai stasiun hingga Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
“Melalui kerja sama ini diharapkan distribusi produk hasil perikanan dapat sampai tepat waktu dan terjaga mutunya,”Kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) KKP, Antam Novambar di Stasiun Kalimas Surabaya, kemarin.
KKP mencatat, di sepanjang 202, lalu lintas hasil perikanan dari wilayah Indonesia Timur menggunakan kapal laut masuk melalu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mencapai 109,46 ribu ton. Sebanyak 78,58 ribu ton diantaranya untuk konsumsi dengan komoditas utama ikan laying, udang, tuna dan ikan lainnya.
Sementara itu 30,88 ribu ton untuk nonkonsumsi dengan komoditas utama rumput laut dan kulit kerrang mutiara. Kebanyakan hasil tangkapan itu berasal dari Timika,Tarakan, Makasar Ambon, Bitung, Kendari, dan Dobo untuk selanjutnya dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya didistribusikan ke berbagai daerah di Pulau Jawa melalui jalur darat.
Seusai perjanjian kerja sama itu diteken, sebanyak 40 TEUs atau sekitar 600 ton produk perikanan dikirim dari Stasiun Kalimas Surabaya menuju Stasiun Kampung Bandan Jakarta sebelum nantinya didistribusikan ke gudang beku atau unit pengolahan ikan (UPI).
Baca Juga: Masuki Musim Tanam, Kelangkaan Pupuk Subsidi Diantisipasi
Sementara Dirut PT KAI Logistik, TLN Ahmad Malik Syah, mengapresiasi langkah kolaboratif dengan KKP. Sebagai bentuk komitmen, pihaknya juga telah menyiapkan pengangkutan dengan kontainer berpendingin dengan kapasitas 20 feet dan 40 feet.
Selain itu, fasilitas tersebut juga dilengkapi dengan ketersediaan supply electricity plugging guna memastikan ketahanan suhu dan memastikan kualitas produk dalam kontainer berpendingin.
“Kami berharap penggiat UMKM produk perikanan dan kelautan ataupun nelayan dapat mempertahankan mutu dan meningkatkan daya jual disamping mendorong ekonomi yang berkelanjutan yang berdampak pada sektor ekonomi dan sosial," tutur Malik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: