Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin Surabaya Ajak Pengusaha Kembangkan Usaha di Semarang

Kadin Surabaya Ajak Pengusaha Kembangkan Usaha di Semarang Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya M Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti mengajak pengusaha untuk berinvestasi di Kota Semarang karena besarnya potensi yang bisa dikembangkan.

Hal tersebut disampaikan saat kegiatan "Temu Bisnis" yang digelar Pemerintah Kota Semarang.  Andi, panggilan akrab Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti mengungkapkan, Semarang adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki daya pikat luar biasa.

Banyak potensi yang bisa digarap, utamanya pariwisata. Terlebih dengan sejumlah kemudahan dan insentif yang dijanjikan oleh Pemerintah Kota setempat serta keharmonisan hubungan Pemkot Semarang dengan Kadin Semarang.

"Pada dasarnya kami dari Kadin Surabaya dan pengusaha di Surabaya menyambut baik keinginan Kadin Semarang dan Pemkot Semarang untuk mengajak kami berinvestasi di sana. Kadin Semarang perlu dicontoh, bagaimana kiprah mereka bersama Pemkot dalam meningkatkan ekonomi daerah, diantaranya melalui event Semarang Great Sale," ungkap Andi,kemarin.

Semarang dinilai sangat menarik bagi investor salah satunya karen Upah Minimum Regional (UMR) Kota Semarang cukup rendah, hanya Rp 2,8 juta per bulan. " Kota Semarang sangat potensial dibandung kota besar lain, UMR msh rendah yaitu Rp 2,8 juta, jauh dibawah Surabaya yang mencapai Rp 4,3 juta," katanya.

Untuk itu, Kadin Surabaya akan berupaya agar pertemuan ini menjadi cikal bakal kerjasama bisnis antara kedua kota, baik kerjasama perdagangan ataupun investasi. Karena keduanya memiliki potensi dan keunggulan masing-masing.

"Jaringan Kadin Surabaya akan kami gerakkan agat terjadi misi dagang antar kedua daerah," tandasnya

Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara dalam kesempatan tersebut mengatakan, kondisi kota Semarang saat ini sudah jauh berbeda dibanding beberapa tahun yang lalu.

"Dulu saya malu mengakui sebagai warga kota Semarang. Tetapi sekarang Semarang sudah semakin hebat. Semarang telah berubah menjadi kota pariwisata. Dan sekarang telah menjadi destinasi wisata terfavorit di Jawa Tengah, mengalahkan Borobudur," ujar Arnaz Agung. 

Iklim investasi di kota Semarang juga sangat kondusif. Keharmonisan hubungan antara Kadin Kota Semarang degan Pemkot Semarang menjadikan berbagai persoalan yang dihadapi pengusaha menjadi mudah terselesaikan, termasuk dalam hal perizinan.

"Di Semarang tidak ada pungli, di Semarang sangat nyaman. Terbukti saat pandemi, tidak ada lockdown, tetapi diterapkan buka tutup. Begitu fleksibelnya Walikota kami. Akhirnya, disaat 2020 semua kota mengalami minus, Semarang justru mampu mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.  fleksibilitas itu yang membuat Semarang terus naik dan berkembang," tandasnya. 

Ada tiga sektor bisnis di kota Semarang yang mengalami perkembangan yang paling tinggi. Pertama sektor transportasi pergudangan, kedua sektor akomodasi dan kuliner dan ketiga sektor konstruksi. "Ini merupakan peluang bagi pengusaha Surabaya untuk berinvestasi di Semarang," ujar Arnas Agung.

Agar pertumbuhan ekonominya terus melonjak, maka sejak beberapa tahun yang lalu, Semarang selalu melakukan roadshow ke sejumlah daerah guna menawarkan berbagai proyek strategis dan proyek raksasa yang tengah digarap dan yang akan digarap.  "Saat ini ada enam proyek raksasa yang kami tawarkan, yaitu Light Rail Transit, Garbage Power Plant, Semang 5 Underground, Harbour Toll Road dan Taman lele," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Potensi dan Promosi Pemerintah Kota Semarang, Diana S. Lilawati mengungkapkan, Kota Semarang berkomitmen memberikan kemudahan kepada investor baru yang masuk.

'Kami sedang membuat Perwali Insentif investor baru, isinya memberikan kemudahan pelayanan, perijinan, memberikan pengurangan retribusi atau pajak, memberikan percepatan perijinan serta bantuan sarana prasarana," ujarnya. 

Terkait investasi yang masuk Semarang di tahun 2022, ia mengatakan bahwa target realisasi investasi di Semarang tahun ini mencapai Rp 24 triliun. Sampai akhir September 2022 realisasi investasi yang masuk sudah mencapai sekitar 93 persen.

"Kami optimistis hingga akhir tahun investasi yang masuk Semarang mencapai 120 persen. Sebab di bulan Oktober, realisasinya sudah pasti 100 persen. Tahun depan, target investasi naik menjadi Rp 26 triliun ," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: