Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga memberikan tanggapan terkait sinyal bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet pasca Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan jadi capres.
Menurut Jamil, reshuffle kabinet memang hak prerogatif presiden. Karena itu, Presiden Jokowi kapan saja dapat mereshuffle kabinet sesuai kebutuhannya.
"Jokowi juga dapat mereshuffle tiga menteri dari Partai Nasdem bila dinilainya sudah tak layak. Layak tidaknya seorang menteri tetap bertahan di kabinetnya tentu tetap ada subyektifitas Jokowi," katanya kepada Warta Ekonomi.
Menurutnya, setiap Jokowi mereshuffle kabinet pasti memunculkan perdebatan. Jokowi akan tetap mendapat penilaian plus minus dari berbagai elemen masyarakat.
Karena itu, bila Jokowi mereshuffle menteri dari Partai Nasdem, sudah pasti akan memunculkan kegaduhan opini di ruang publik.
"Jokowi tentunya sudah paham itu. Apalagi melihat peran Partai Nasdem terhadap duduknya Jokowi menjadi presiden yang tidak kecil, tentu akan menambah besarnya kegaduhan opini di ruang publik," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: