Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tentara Rusia Diberondong Peluru di Lapangan Tembak Oleh 2 Orang Misterius, 11 Tewas dan Belasan Luka

Tentara Rusia Diberondong Peluru di Lapangan Tembak Oleh 2 Orang Misterius, 11 Tewas dan Belasan Luka Kredit Foto: Reuters/Alexander Ermochenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Dua pria menembaki tentara di lapangan tembak militer Rusia di dekat Ukraina pada Sabtu (15/10/2022).

Aksi tersebut menewaskan 11 orang dan melukai 15 lainnya sebelum mereka sendiri dibunuh, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca Juga: Gak Ada Ahli dari Negaranya, Rusia bakal Tolak Hasil Investigasi Pipa Nord Stream

Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penembakan itu terjadi di wilayah Belgorod di Rusia barat daya yang berbatasan dengan Ukraina.

Dikatakan dua pria dari bekas republik Soviet yang tidak disebutkan namanya menembaki tentara sukarelawan selama latihan sasaran dan terbunuh oleh tembakan balasan.

Kementerian menyebut insiden itu sebagai serangan teroris.

Penembakan itu terjadi di tengah mobilisasi tergesa-gesa yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin untuk memperkuat pasukan Rusia di Ukraina –sebuah langkah yang memicu protes dan menyebabkan ratusan ribu orang melarikan diri dari Rusia.

Putin mengatakan Jumat bahwa lebih dari 220.000 cadangan telah dipanggil sebagai bagian dari upaya untuk merekrut 300.000. Dia berjanji mobilisasi akan selesai dalam dua minggu.

Mobilisasi itu bermasalah sejak awal, dengan pihak berwenang mengeluarkan sinyal yang membingungkan tentang siapa yang harus dipanggil untuk bertugas di negara di mana hampir semua pria di bawah usia 65 tahun terdaftar sebagai tentara cadangan.

Meskipun pemimpin Rusia tersebut menyatakan bahwa hanya orang-orang yang baru saja bertugas di militer yang akan dipanggil, para aktivis dan kelompok hak asasi melaporkan bahwa kantor wajib militer menangkap orang-orang yang tidak memiliki pengalaman militer –beberapa di antaranya juga tidak layak untuk bertugas alasan medis.

Beberapa dari cadangan yang baru dipanggil memposting video mereka dipaksa tidur di lantai atau bahkan di luar dan diberi senjata berkarat sebelum dikirim ke garis depan.

Laporan media Rusia mengatakan beberapa dari mereka yang dimobilisasi dikirim ke pertempuran tanpa menerima pelatihan yang layak dan dengan cepat dibunuh.

Pihak berwenang telah mengakui mobilisasi seringkali tidak terorganisir dengan baik dan berjanji untuk memperbaiki situasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: