Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujudkan Konsolidasi, Wamen BUMN Soroti Pentingnya Transformasi Bidang Kesehatan

Wujudkan Konsolidasi, Wamen BUMN Soroti Pentingnya Transformasi Bidang Kesehatan Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dampak pandemi Covid-19 pada akhirnya mampu melahirkan terobosan seperti transformasi baru di berbagai sektor kehidupan dunia tak terkecuali di sektor kesehatan.

Indonesia saat ini diketahui sebagai satu dari lima negara eksportir vaksin terbesar di dunia, tapi justru tergantung kepada negara lain dalam pembuatan vaksin Covid-19. 

Baca Juga: BRI Dipuji Setinggi Langit, Jadi Garda Terdepan BUMN

Melihjat hal tersebut, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengungkapkan BUMN ditantang untuk membentuk ekosistem di sektor kesehatan. 

“Hal yang kita pelajari dari pandemi adalah pentingnya membangun ekosistem kesehatan. Bio Farma, BUMN di sektor kesehatan adalah satu dari lima eksportir vaksin terbesar di dunia tapi kesulitan membuat vaksin Covid-19. Hal lainnya adalah pentingnya mengembangkan kemandirian dalam layanan kesehatan,”ujar Pahala saat menjadi pembicara di acara SOE International Conference di sesi diskusi panel V: Healthcare Transformation and Developing Global Cooperation in Health, di BNDCC Bali, Senin (17/10/2022).

Pahala menambahkan, terciptanya aplikasi PeduliLindungi pada tahun lalu menjadi bukti konkret adanya inovasi yang serius di ranah kesehatan. Terobosan di sektor digital ini mengintegrasikan data pasien dan bisa digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 

Pahala mengungkapkan, e-Health memiliki potensi dalam menyederhanakan prosedur administrasi peresepan obat-obatan secara elektronik. Karena itu, BUMN di sektor kesehatan seperti BPJS Kesehatan juga harus mulai membentuk ekosistem digital. 

Baca Juga: Transisi Energi, Wamen I BUMN Dukung Penuh Dekarbonisasi

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa konsolidasi sangat diperlukan untuk membenahi sistem kesehatan Indonesia. Dia memberikan contoh sekitar 2 juta penduduk Indonesia pergi ke luar negeri untuk berobat, check up, dan perawatan kesehatan dengan biaya US$6 miliar per tahun. 

“Jika sistem kesehatan bisa dikonsolidasikan, akan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Untuk itu, pemerintah melalui BUMN perlu mengintervensi,”ungkap Erick. 

Sementara menurut Senior Lead Investigator Community Health Universitas Oxford Anuraj Shankar, transformasi di sektor kesehatan membuat masyarakat semakin mudah dalam memeriksa kesehatan. 

Baca Juga: Kementerian BUMN Minta Para BUMN Bersinergi untuk Jalankan Transisi Energi

“Saat ini, seseorang bisa mengecek tekanan darah sendiri dengan menggunakan aplikasi dari telepon genggam. Ini akan membuka pintu untuk mengecek kondisi medis yang kronis dan akut yang dialami seseorang secara personal,” ujar Anuraj. 

Anuraj menambahkan, kolaborasi juga menjadi hal penting di sektor kesehatan. Kerja sama lintas sektor antara swasta dan juga publik yang semakin kuat menjadi kunci dari peningkatan pelayanan kesehatan. 

Di sisi lain, Direktur Country India Office Bill & Melinda Gates di India, Hari Menon mengungkapkan pandemi faktanya mampu mempercepat proses transformasi di sektor kesehatan. Menurutnya, masyarakat tidak lagi harus bertemu dengan dokter untuk memeriksa kesehatannya. 

Baca Juga: Kementerian BUMN Dorong Para BUMN Manfaatkan Tren Digitalisasi untuk Terus Berkembang

“Ketika Anda menjadi lebih inovatif maka Anda bisa mengerjakan banyak hal dengan sumber daya yang terbatas. Teknologi sangat membantu proses transformasi sektor kesehatan di masa pandemi,” kata Hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: