Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngaku Bakal Kesepian, Ade Armando Ungkit Kata-Kata Lucu dari Anies Baswedan: Bayangkan, Melawan Sunnatullah?

Ngaku Bakal Kesepian, Ade Armando Ungkit Kata-Kata Lucu dari Anies Baswedan: Bayangkan, Melawan Sunnatullah? Kredit Foto: Instagram/Ade Armando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pascaditinggal Anies Baswedan yang purnatugas sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 lalu, pegiat media sosial Ade Armando mengaku kesepian. Bukan tanpa alasan, menurut Ade, Anies merupakan sosok yang lucu mulai dari kata-katanya, tindakannya, maupun kebijakannya.

Salah satu kalimat lucu Anies, menurut Ade, adalah banjir di Jakarta disebabkan banyak air yang jatuh secara bersamaan.

Baca Juga: Lepas Anies dan Sambut Heru, Ruhut Sitompul: Kekuatan Moral dan Kekuatan Pencitraan

"Keren kan. Ini luar biasa menggelikan. Sekarang bayangkan sudah tidak ada Anies, sepi kan," kata Ade dalam tayangan Cokro TV di YouTube, dikutip pada Selasa (18/10/2022).

Dosen Fisip Universitas Indonesia ini juga mengenang pernyataan Anies terkait memasukkan air hujan ke dalam tanah yang disebutnya sebagai sunnatullah (hukum Allah). Air dari langit itu seharusnya diserap ke bumi bukan dialirkan ke laut. Karena itu, kata Anies, yang dibangun bukan gorong-gorong raksasa, melainkan memastikan air dengan segera terserap ke tanah.

"Jakarta menurut Anies telah melakukan kesalahan fatal melawan sunnatullah. Bayangkan, melawan sunnatullah?" sindirnya lagi.

Ade mengatakan, Anies memang pintar menyusun kata-kata tanpa jelas maknanya. Ia kembali mengenang pernyataan Anies soal membangun manusianya bukan benda matinya.

Ketika itu, Anies mengeklaim berbeda pandangan dengan banyak politisi yang suka membangun benda mati karena benda mati itu bisa ditunjukkan dan difoto. Anies ingin membangun manusia sehingga terdidik, berwawasan luas, dan punya keterampilan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: