Program FinanSiap 2022 Telah Siapkan Kurikulum yang Siap Menjangkau Sampai ke Wilayah 3T
Semenjak digitalisasi pada produk dan layanan jasa keuangan menjadi suatu tren, gaya hidup baru, dan kebutuhan masyarakat saat ini, literasi keuangan pun menjadi satu hal yang relevan terutama dalam konteks perlindungan konsumen serta dalam kompleksitas produk dan layanan keuangan digital yang semakin meningkat dan mudah diakses.
Analis Eksekutif Senior Strategic Committe Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sekar Putih Djarot mengungkapkan bahwa saat ini literasi keuangan menjadi sangat penting bagi masyarakat untuk memahami produk dan layanan keuangan agar dapat membuat keputusan keuangan yang tepat.
"Upaya peningkatan literasi keuangan juga harus sejalan dengan upaya peningkatan akses atau inklusi keuangan karena akses keuangan erat kaitannya tidak hanya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat namun juga mendukung ketersediaan ekonomi nasional," tutur Sekar dalam konferensi pers acara FinanSiap, program kolaborasi GoTo Financial dengan OJK pada Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keuangan, GoTo Financial Bersama OJK Hadirkan Program Edukasi FinanSiap
Terkait hal ini, sebuah survei nasional literasi keuangan yang dilaksanakan oleh OJK pada tahun 2019 mencatat bahwa indeks literasi keuangan di Indonesia sangatlah timpang dengan indeks inklusi keuangannya. Indeks literasi keuangan hanya mencapai angka 38,03% sementara indeks inklusi keuangan mencapai pada tingkat 76,19%.
Ketimpangan jarak antara keduanya ini jika tidak segera diatasi maka dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan, misalnya saja terkait dengan pengaduan yang melibatkan produk, jasa, dan layanan keuangan, penggunaan produk keuangan yang tidak sesuai, pengelolaan keuangan yang tidak optimal, hingga masyarakat yang dapat terjebak dalam berbagai penipuan produk dan layanan keuangan.
Menjawab cara kontribusi program FinanSiap pada edukasi terhadap literasi keuangan dan inklusi keuangan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), Budi Gandasoebrata selaku Group Head Compliance GoTo Financial menyampaikan bahwa FinanSiap yang dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen untuk UMKM dan segmen untuk masyarakat umum dilaksanakan ke dalam dua tim program, yaitu online dan offline.
Untuk dapat menjangkau wilayah 3T, FinanSiap telah berupaya menyampaikan edukasi yang diberikan melalui pemanfaatan teknologi media sosial seperti kanal YouTube dan Instagram.
"Jadi itu merupakan salah satu upaya kita, dengan teknologi kita mencoba untuk menjangkau pengguna-pengguna kita di area 3T tersebut. Sama halnya juga seperti mitra-mitra UMKM, kita ada edukasi yang kita lakukan melalui kanal zoom, atau podcast, dan lainnya," ujar Budi menjelaskan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: