Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diisukan Nyaleg Lagi di Usia 97 Tahun, Mahathir Mohamad: Selagi Badan Saya Sehat, Bagaimana Menolaknya?

Diisukan Nyaleg Lagi di Usia 97 Tahun, Mahathir Mohamad: Selagi Badan Saya Sehat, Bagaimana Menolaknya? Kredit Foto: Wikimedia Commons/Chatham House
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Perdana Menteri ke-4 dan 7 Malaysia Mahathir Mohamad (97) mengaku siap menduduki jabatan yang sama untuk ketiga kali, jika koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) dan masyarakat menghendaki.

"Sekalipun sudah tua, saya menyanggupinya, selama fungsi tubuh saya masih baik. Masih mampu bergerak dan berbicara, juga bernegosiasi," ujar Mahathir usai memimpin rapat dengan pimpinan Partai Pejuang Tanah Air Divisi Langkawi, seperti dikutip The Straits Times, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga: Politikus 97 Tahun Buka Kemungkinan Maju Jadi Anggota Parlemen Malaysia, Mahathir Mohamad Bilang Begini

"Saya masih bisa bekerja. Jika diminta, bagaimana saya harus menolaknya?” imbuhnya.

Sebelumnya, di Forum GTA pada 24 September lalu, Mahathir menyatakan enggan ikut kontestasi perdana menteri lagi. Kecuali, ada desakan terus-menerus.

“Namun, tidak bisa untuk jangka waktu penuh. Mungkin hanya untuk satu tahun,” ucap Mahathir setelah itu, seperti dikutip Malay Mail.

Mahathir adalah perdana menteri terlama di Malaysia, yang menjabat sejak 1981 hingga 2003.

Dia juga menjadi perdana menteri tertua di dunia, ketika kembali 22 bulan pasca pensiun, dalam usia 92 tahun. Kala itu, Mahathir berhasil memenangkan Pemilu Mei 2018, di bawah koalisi Pakatan Harapan.

Dalam Pemilu Malaysia mendatang, Mahathir berambisi mempertahankan kursi parlemen Langkawi melalui Partai Pejuang, yang didirikan pada tahun 2020.

Partai ini menjadi alternatif pilihan bagi warga Melayu, di samping UMNO, yang kini dilanda skandal. 

"Malaysia punya kapasitas untuk pulih ada di sana. Kita butuh manajemen ekonomi, pemerintah, dan negara yang cermat untuk mengambil kembali kejayaan masa lalu. Agar ekonomi pulih, dan situasi politik menjadi lebih stabil,” katanya kepada CNBC dalam sebuah wawancara TV, pada 6 Oktober lalu.

“Ini akan mengharuskan saya menjadi perdana menteri selama lebih dari satu tahun. Tapi, saya sadar bahwa saya terlalu tua. Banyak yang tak menginginkan saya terlibat dalam politik secara total. Mereka ingin saya pensiun.” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: