Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebelum Keseret Lebih Jauh, Israel Buka-bukaan Posisinya, Ukraina Mohon Maaf!

Sebelum Keseret Lebih Jauh, Israel Buka-bukaan Posisinya, Ukraina Mohon Maaf! Kredit Foto: Flash90/Tomer Neuberg
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz telah menolak permintaan Ukraina untuk sistem pertahanan rudal yang dibuat setelah Rusia baru-baru ini meningkatkan serangan rudal dan drone ke negara itu.

"Saya ingin memperjelas bahwa kami tidak menjual senjata ke Ukraina," kata Gantz kepada stasiun radio Kol Chai, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga: Bekas Presiden Rusia Marah ke Israel, Langkah Beraninya Kejutkan Ukraina

“Saya menteri pertahanan, dan saya bertanggung jawab atas ekspor senjata Israel,” katanya, seraya menambahkan bahwa negara itu hanya akan terus mengirim bantuan medis dan kemanusiaan ke Kiev.

Pernyataan Gantz muncul setelah Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan pada Selasa (18/10/2022) bahwa Kiev akan secara resmi meminta agar Israel “segera” mengirimkan sistem pertahanan udara ke Ukraina dan berbagi teknologi militer.

“Kami tidak melihat alasan obyektif mengapa ini tidak boleh terjadi,” kata Kuleba.

Dia menyebutkan tuduhan bahwa saingan Israel, Iran, telah memasok Rusia dengan drone kamikaze. Dia berargumen bahwa, dengan melakukan itu, Teheran menjadi “kaki tangan agresi kriminal terhadap Ukraina,” sementara Israel harus mempertimbangkan kembali sikapnya terhadap bantuan militer. Rusia dan Iran, sementara itu, belum mengkonfirmasi pengiriman drone.

Perdana Menteri Israel Yair Lapid akan bertemu Kuleba pada Kamis (20/10/2022), sementara Gantz berencana untuk melakukan panggilan telepon dengan timpalannya dari Ukraina Alexey Reznikov dalam beberapa hari mendatang, menurut media Israel.

Surat kabar Haaretz melaporkan bahwa Gantz sebelumnya telah menunda panggilan tersebut beberapa kali, terakhir pada Senin (17/10/2022).

Moskow telah meningkatkan serangan di Ukraina bulan ini setelah menyalahkan Kiev atas serangan teroris di tanah Rusia, termasuk pemboman truk baru-baru ini yang merusak jembatan yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: