Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disambut Rakyat Iran, Atlet Panjat Tebing yang Tanding Tanpa Hijab Pulang Seperti Pahlawan

Disambut Rakyat Iran, Atlet Panjat Tebing yang Tanding Tanpa Hijab Pulang Seperti Pahlawan Bendera Iran melambai di depan markas Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sebelum dimulainya rapat dewan gubernur, di Wina, Austria, 1 Maret 2021. | Kredit Foto: Reuters/Lisi Niesner
Warta Ekonomi, Teheran -

Massa berkumpul di bandara Teheran pada Rabu (19/10/2022) untuk menyambut kepulangan atlet panjat dinding Iran yang berlaga tanpa mengenakan jilbab dalam sebuah kompetisi di Korea Selatan. Elnaz Rekabi mendadak dianggap pahlawan oleh publik yang frustrasi dengan cara pemerintah menerapkan aturan wajib berjilbab.

Atlet 33 tahun itu telah menjelaskan bahwa jilbabnya terlepas secara tidak sengaja, bukan bagian dari aksi protes. Namun, publik yang sudah terpukau sosok Rekabi menolak percaya penjelasan tersebut.

Baca Juga: Atlet Iran yang Menolak Pakai Hijab Saat Tanding Ternyata Dijebloskan ke Penjara Evin

Sebagian bahkan curiga dia terpaksa mengarang cerita karena ditekan pemerintah. Wanita Iran diwajibkan untuk menutupi rambut mereka dengan jilbab dan lengan dan kaki mereka dengan pakaian longgar.

Atlet wanita juga harus mematuhi aturan ketika mereka resmi mewakili Iran dalam kompetisi di luar negeri. Rekabi terbang sebelum fajar pada hari Rabu dari Korea Selatan, tempat dia berkompetisi di Kejuaraan Asia IFSC.

Keluarganya menemuinya di bandara, di mana dia dipeluk dan diberikan beberapa ikat bunga. Dia menutupi rambutnya dengan topi baseball hitam dan hoodie.

Video di media sosial menunjukkan ratusan pendukung di luar terminal bertepuk tangan dan meneriakkan "Elnaz adalah pahlawan wanita" ketika dia tiba. Media pemerintah kemudian menyiarkan wawancara dengan Rekabi, di mana dia mengulangi penjelasan yang dia berikan di sebuah posting Instagram untuk memanjat dengan rambut terbuka.

"Saya tiba-tiba dan tak terduga dipanggil untuk bertanding saat saya berada di ruang ganti wanita," katanya.

"Saya sibuk memakai sepatu saya dan memperbaiki peralatan saya dan lupa memakai jilbab saya, yang seharusnya saya pakai."

Rekabi mengatakan ada "beberapa reaksi ekstrem" terhadap video penampilannya yang dikuncir kuda dan dia "merasa stres dan tegang".

"Syukurlah, saya telah kembali ke Iran dalam keadaan sehat dan aman. Dan saya meminta maaf kepada rakyat Iran atas kebingungan dan kekhawatirannya."

Dia juga membantah laporan bahwa dia telah kehilangan kontak dengan keluarga dan teman-temannya dan bahwa dia telah meninggalkan Korea Selatan lebih awal dari yang dijadwalkan.

"Itu tidak terjadi. Kami telah kembali ke Iran persis seperti yang direncanakan," katanya.

Setelah komentar serupa diposting di akun Instagram Ms Rekabi pada Selasa sore, Rana Rahimpour dari BBC Persia mengatakan bahwa bagi banyak orang, bahasa yang digunakan tampak seolah-olah ditulis di bawah paksaan.

Olahragawan Iran lainnya yang telah berkompetisi di luar negeri tanpa mengenakan jilbab di masa lalu mengatakan mereka mendapat tekanan dari otoritas Iran untuk mengeluarkan permintaan maaf yang sama, tambahnya.

Beberapa dari mereka memutuskan untuk tidak kembali ke Iran. Aktris Inggris-Iran Nazanin Boniadi mengatakan kepada BBC World News: "Ketika saya melihat wawancara di TV pemerintah dengan Elnaz Rekabi, yang dapat saya pikirkan hanyalah ratusan dan ratusan pengakuan palsu yang biasa kita lihat di luar Iran. Pihak berwenang menggunakan pengakuan paksa di bawah tekanan untuk menyangkal suara-suara pembangkang."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: